Ini Kata Meuty Hafid Soal Mata Pelajaran Coding

Ini Kata Meuty Hafid Soal Mata Pelajaran Coding.--

JAKARTA, KORANHARIANMUBA.COM, - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyepakati rencana mata pelajaran coding dimasukkan ke kurikulum sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Meutya pun siap jika nantinya diminta untuk menyiapkan modul tentang coding, untuk membangun literasi digital siswa sekolah. Dia menyampaikan wacana memasukkan mata pelajaran coding ke dalam kurikulum sekolah sudah dibicarakan bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti.

"Jadi, kami pada prinsipnya betul, seperti yang Beliau sampaikan, sudah sepakat supaya ada kurikulum terkait coding," kata Meutya dalam wawancara cegat di Jakarta, Rabu 13 November 2024.

Menurut dia, pembahasan lebih lanjut mengenai pemasukan mata pelajaran coding ke kurikulum sekolah perlu dilakukan dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait.

BACA JUGA:Jaringan BRI Luas, Pilihan Menabung di BRI

BACA JUGA:Anggun Bawakan Lagu Khusus di Malam Anugerah FFI 2024

"Apakah nanti modulnya dibuat bersama dengan Kemkomdigi, yang kami sudah lakukan selama ini, atau bagaimana, itu nanti masih perlu ketemu, kami belum ketemu kembali setelah itu," katanya.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenalkan ilmu coding kepada murid-murid sekolah dasar melalui acara bertajuk "Data Science for Kids" pada 2022. Kegiatan itu mencakup pengenalan ilmu data, pemanfaatan data, dan penggunaan coding sederhana kepada siswa sekolah dasar.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengemukakan rencana penyiapan mata pelajaran tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding bagi siswa sekolah dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta pada Senin (11/11).

"Ini saya sekalian sampaikan bocoran resmi. Jadi, kami sampaikan dalam rencana kami untuk pembaruan kurikulum yang akan datang itu akan menambahkan mata pelajaran AI dan coding sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah yang sudah mampu melaksanakan," kata Mu'ti saat itu. (*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan