Pedagang Simoay Keluhkan Adanya Kenaikan Harga Bahan Baku Kacang Tanah
SIOMAY, Pedagang Siomay di Kecamatan Sanga Desa (Foto Reno).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Naiknya harga kacang tanah dalam satu minggu terakhir ternyata berimbas langsung terhadap para penjual Siomay keliling.
Bagaimana tidak, komoditi satu ini merupakan bahan baku utama untuk membuat bumbu kacang yang notabenenya merupakan pasangan utama saat menyantap Siomay.
Harga kacang tanah di pasaran yang sebelumnya hanya berkisar Rp 20 ribu perkilogram kini naik menjadi Rp 25 ribu perkilogram.
Kondisi ini tentu saja membuat para pedagang mengeluh, sebab ongkos produksi mereka harus bertambah dari biasanya.
BACA JUGA:Sering Dapat Keluhan Warga, Gerak Cepat Atasi Warga Terdampak Banjir
BACA JUGA:Viral, Para Pelajar Pulang Sekolah Pelajar Numpang di Bak Truk
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rudi (31) salahsatu pedagang Siomay keliling warga Ngulak Kecamatan Sanga Desa, Minggu 4 Februari 2024.
“Semakin hari keuntungan kian tipis pendatan terus berkurang, karena hampir seluruh bahan baku seperti tepung terigu, sagu, dan kacang tanah itu naik semua. Minggu ini saja kacang tanah yang seharusnya Rp 20 ribu sekilo naik menjadi Rp 25 ribu perkilo, bahkan beberapa pedagang itu sudah menjual dengan harga Rp 28 ribu perkilogram,” ungkapnya.
Masih menurutnya meski bahan baku saat ini sedang naik, namun para pedagang memilih untuk tidak menaikkan harga jual dagangan milik mereka.
“Kalau kita naikkan harga jual, maka pelanggan kita yang mayoritas nya anak sekolah ini akan beralih membeli jajanan lain. Jadi terpaksa kita harus terima pendapatan berkurang, karena ongkos produksi yang naik,” tuturnya.
Saat ditanya omset yang ia terima perharinya sari berjualan Siomay secara keliling ia menuturkan bahwa rata-rata pendatan sehari nya antara Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu.
“Saya jualan 2 kali dalam sehari, kalau dalam dua kali jualan tersebut habis maka bisa dapat omset sekitar Rp 400 ribu," tutupnya. (*)