Perpustakaan Desa Awal Terusan Dukung Minat Baca Anak-Anak Melalui Inisiatif Jemput Bola
Pengelola Perpustakaan Desa Awal Terusan OKI jemput bola ajak anak membaca buku. (Foto: Dok/Ist)--
KORANHARIANMUBA.COM - Pengelola Perpustakaan Pekka Sehati patut diapresiasi atas inovasi mereka dalam meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak. Dengan pendekatan jemput bola, mereka berkomitmen untuk mendatangi anak-anak di lingkungan desa agar mau membaca buku.
Setiap sore, petugas perpustakaan yang dipimpin oleh Ketua Ratmi, meluangkan waktu untuk mendatangi anak-anak yang sedang bermain di area desa.
“Kami sengaja mencari kumpulan anak-anak untuk diberikan berbagai jenis buku,” ungkap Ratmi saat diwawancarai oleh awak media seperti dikutip dari Sumeks.co pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Meskipun perpustakaan berlokasi di desa yang sama, Ratmi menjelaskan bahwa banyak anak enggan mengunjungi perpustakaan. Untuk mengatasi masalah ini, mereka mengambil inisiatif dengan mendatangi anak-anak. Kegiatan ini dilakukan dua kali seminggu, setiap Kamis dan Minggu, dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Hadiri Rakor OECD dan Peluncuran Portal Digital Aksesi
“Dengan cara ini, kami berharap minat baca anak-anak kembali tumbuh, terutama di tengah maraknya penggunaan gadget,” tambahnya. Dalam kegiatan jemput bola ini, tiga petugas perpustakaan dilibatkan untuk membawa buku dan berinteraksi dengan anak-anak.
Sementara itu, perpustakaan tetap buka seperti biasa untuk melayani pengunjung lainnya. Ratmi juga mengungkapkan rencana untuk memperluas kegiatan ini ke tujuh desa lain di Kecamatan SP Padang, sehingga lebih banyak anak dapat merasakan manfaat membaca buku.
Awal September 2024, Perpustakaan Pekka Sehati menerima bantuan 1.000 buku dari Perpustakaan Nasional, yang mencakup berbagai jenis buku, termasuk buku anak-anak dan ilmu pengetahuan umum. Ratmi sangat bersyukur atas bantuan ini, yang diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat baca di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Minat baca sekarang menurun akibat banyaknya distraksi dari gadget. Kami berharap dengan adanya buku-buku baru ini, masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa, akan lebih tertarik untuk membaca,” ujarnya.
Lokasi perpustakaan yang juga berfungsi sebagai sekretariat Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) ini menjadikan buku-buku di perpustakaan bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi ibu-ibu yang ingin menambah pengetahuan, seperti resep memasak atau ilmu pengetahuan umum.
Ratmi berharap agar pemerintah desa dapat memberikan dukungan lebih dalam pengembangan perpustakaan, termasuk penyediaan kursi dan rak buku. Dengan harapan, Perpustakaan Desa Awal Terusan dapat terus berkembang dan meningkatkan minat baca di kalangan generasi penerus.
Dengan inisiatif yang unik ini, Perpustakaan Pekka Sehati menunjukkan bahwa upaya meningkatkan literasi di desa tidak hanya bergantung pada lokasi, tetapi juga pada kreativitas dalam mendekati komunitas.(*)