KORANHARIAMUBA.COM, - Setelah Gunung Api Dempo mengalami erupsi pada Sabtu, 23 November 2024, yang menghasilkan semburan abu vulkanik setinggi 200 meter ke arah utara, jalur pendakian Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan untuk keselamatan pendaki dan pengunjung.
Ketua Brigade Arindi, melalui anggota Dika, menyatakan bahwa jalur pendakian Gunung Dempo untuk sementara waktu tidak dibuka untuk umum.
“Pendakian melalui jalur mana pun dilarang. Para pengunjung masih diperbolehkan untuk berkemah di sekitar Kampung 4,” ungkapnya.
Dika juga menjelaskan bahwa penutupan ini akan berlangsung hingga satu minggu ke depan, dengan informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah koordinasi dengan pihak Pos Pantau.
BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Sumsel, Himbau Penertiban Alat Peraga Kampanya dan Media Sosial
BACA JUGA:Keamanan Ketat, Logistik Pilkada Sanga Desa Digeser ke Desa dan Kelurahan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, juga mengeluarkan peringatan terkait aktivitas vulkanik Gunung Dempo.
Dalam laporan yang diterima, aktivitas vulkanik Gunung Dempo hingga periode 1–22 November 2024 menunjukkan beberapa kejadian kegempaan, termasuk gempa hembusan dan gempa vulkanik yang terus berlangsung.
Saat ini, Gunung Dempo berada pada level II (Waspada), dengan potensi erupsi freatik yang dapat menyebabkan lontaran material dari kawah utama dalam radius 1 km.
“Pada saat ini, kami mengimbau agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak mendekati serta tidak berkemah di sekitar pusat aktivitas kawah dalam radius 1 km, serta tidak berada di sektor utara hingga 2 km dari bukaan kawah,” jelasnya.
Kementerian juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan situasi melalui aplikasi MAGMA Indonesia atau situs web resmi dari Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Sebelumnya, erupsi Gunung Dempo yang terjadi pada 23 November 2024 sekitar pukul 13.39 WIB, terekam jelas melalui CCTV Pos Pantau GAD Kota Pagaralam.
Kolom abu yang dihasilkan erupsi ini mencapai ketinggian 200 meter dan berlangsung selama empat menit. Plt Kepala Pos Pemantau GAD Pagaralam, Wiwit, menjelaskan bahwa semburan abu vulkanik ini berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke utara.
Meskipun demikian, masyarakat Kota Pagaralam tetap beraktivitas seperti biasa karena abu vulkanik tidak menyebar jauh dari kawah.
Wiwit juga mengimbau agar masyarakat, pengunjung, atau wisatawan menghindari area sekitar kawah dan tidak bermalam dalam radius yang telah ditentukan, karena gas-gas vulkanik yang bisa membahayakan.