KORANHARIANMUBA.COM, - Insiden berdarah yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa terjadi di Kabupaten Banyuasin pada Senin (25/11) malam sekitar pukul 19.30 WIB. M Saputra Utama (28), tewas ditusuk Waisak Dwi Putra.
Pembunuhan terhadap korban yang merupakan warga Jl GSP 1, RT 33, RW 06, Kelurahan Sukajadi Timur, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, diduga dipicu dendam. Terbunuhnya korban, menyisakan duka mendalam bagi keluarga besarnya.
Terutama yang paling kehilangan adalah sang ayah, Bursah (54). Dia masih tak percaya dengan kepergian sang putra tercinta, begitu cepat dan dengan cara yang tragis.
"Kejadiannya sudah salat Isya, saat itu anak saya baru pulang dari masjid dan hendak membeli rokok di warung. Saat itu saya lagi makan baru dua suapan, ada tetangga berteriak yang menyampaikan kabar jika anak saya ditusuk,” aku Bursah.
BACA JUGA:Honda Tes Motor Baru RC213V 2025 di Jerez, Hasil Belum Sesuai Ekspektasi
Mendengar kabar tersebut, Bursah langsung beranjak dari tempat duduknya.
Meninggalkan makanan di piring, langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
"Saya lihat anak sudah tergeletak dan berlumuran darah.
Anaknya mengalami luka tusuk di bawah leher dan tangan, usai sempat menangkis serangan pelaku.
Ia langsung berinisiatif mengangkat anaknya itu ke mobil, dan membawa ke Rumah Sakit Sukajadi Talang Kelapa. Namun, nyawa anaknya sudah tidak tertolong lagi.
"Anak saya sempat dibawa ke klinik terdekat, tapi nyawanya tak bisa tertolong akibat luka yang dialaminya," ungkap Bursah dengan nada bicara lirih didampingi adik sepupu korban Aprianda.
Kepergian anaknya itu sendiri masih terus membekas.
Apalagi anaknya itu orangnya taat beribadah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Sebelum anaknya meninggal dunia, Bursah seperti memiliki firasat.
Anaknya itu jadi rajin menyapu, mengepel, mencuci baju istri dan anaknya hingga jemur baju yang sebelumya tak pernah dilakukan oleh korban.