KORANHARIANMUBA.COM, - TeleOTIVA (Telemedicine dan Otomatisasi IVA) menjadi produk inovasi teknologi kesehatan hasil riset Grup Riset Sistem Cerdas dari Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM) Universitas Sriwijaya (Unsri).
"Produk inovasi ini merupakan sebuah aplikasi mobile berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang dirancang membantu tenaga medis melakukan interpretasi otomatis hasil skrining prakanker serviks melalui prosedur inspeksi visual asam asetat (IVA)," ujar Ketua Grup Riset Sistem Cerdas, Prof Ir Siti Nurmaini MT PhD usai peluncuran TeleOTIVA pada perayaan Dies Natalis ke-18, Minggu (1/12).
Menurut isteri Prof Dr Ir Bambang Tutuko MT ini, penelitian ini ia lakukan sejak 2019 bersama tim Onkologi Ginekologi RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang. "Aplikasi ini diintegrasikan dalam platform telemedicine untuk mendukung layanan kesehatan yang lebih cepat, akurat, dan terjangkau hanya dengan menggunakan sebuah telepon seluler,” tegasnya.
Berdasarkan data, Indonesia merupakan negara dengan kasus kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara. Sementara cakupan skrining prakanker serviks sangat rendah hanya 7,3 persen dari 70 persen yang ditargetkan. "Ini menjadi salah satu alasan kami membuat inovasi ini. Kami merasa prihatin dan ingin mengangkat masalah ini ke sebuah riset yang komprehensif,” tuturnya.
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Tahap 2 Dibuka
BACA JUGA:Porkot Palembang Kembali Digelar, Ajang Seleksi, Diikuti Ribuan Atlit
Produk inovasi TeleOTIVA yang dihasilkan merupakan kolaborasi antara peneliti FASILKOM UNSRI dengan dokter-dokter konsultan dari Divisi Obstetrik- Ginekologi Sub Onkologi RSMH. “TeleOTIVA secara otomatis mampu menganalisis hasil pemeriksaan IVA, memberikan interpretasi yang cepat dan akurat untuk mendukung keputusan tenaga medis,” bebernya.
Aplikasi TeleOTIVA diuji secara langsung pada subjek skrining di 17 Pusat Kesehatan Masyarakat dan RSMH Palembang pada 2023. Saat ini pengujian TeleOTIVA masih terus dilanjutkan, mencakup wilayah Sumsel, Bangka, Lampung, dan Jambi dengan tujuan utama memastikan produk tersebut efektif, aman, dan dapat diterapkan secara luas.
“Pengujian melibatkan ratusan tenaga medis, dokter konsultan onkologi, dokter SpOG, dokter umum, bidan, perawat, serta ribuan subjek skrining,” tegasnya.
Pihaknya percaya TeleOTIVA dapat menjadi terobosan penting dalam upaya menurunkan angka kejadian kanker serviks di Indonesia, khususnya daerah yang minim akses layanan kesehatan. “TeleOTIVA saat ini tersedia di PlayStore. Dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia menjalani skrining dini secara mudah dan akurat,” bebernya.
Dekan FASILKOM Unsri, Prof Dr Erwin SSi MSi mendukung sepenuhnya inovasi teknologi kesehatan yang dikembangkan Grup Riset Sistem Cerdas. Produk ini berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) melalui deteksi dini kanker serviks. "Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) menghadirkan teknologi kesehatan yang terjangkau dan berkelanjutan," terangnya.
Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi mengungkapkan TeleOTIVA bukti nyata komitmen Unsri mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang kesehatan berbasis kecerdasan artifisial/AI. "Dengan fokus pada solusi praktis meningkatkan akses layanan kesehatan, TeleOTIVA diharapkan memberi manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam deteksi dini penyakit seperti kanker serviks," ujarnya.
Fitur utama TeleOTIVA adalah interpretasi otomatis hasil IVA berbasis kecerdasan artifisial, platform telemedicine terintegrasi, kecepatan dan akurasi tinggi, antarmuka ramah pengguna, dan kemudahan integrasi dengan sistem kesehatan lokal. "Fitur-fitur ini menjadikan TeleOTIVA sebagai solusi inovatif meningkatkan layanan kesehatan, khususnya dalam deteksi dini prakanker serviks. TeleOTIVA saat ini telah siap dikomersialisasikan sebagai bentuk dukungan terhadap rencana aksi nasional eliminasi kanker serviks di Indonesia. Bersama TeleOTIVA, mari kita wujudkan layanan yang lebih baik untuk kesehatan perempuan," tandasnya. (*)