Hernia Inguinalis, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Minggu 08 Dec 2024 - 19:04 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

Operasi terbuka

Pada jenis operasi ini, dokter akan membuat sayatan di area tonjolan hernia, kemudian mendorong jaringan perut seperti usus atau lapisan lemak kembali ke posisinya. Selanjutnya, dokter akan menutup lubang pada dinding perut dengan menggunakan jaring sintetis yang akan dijahit.

Setelah operasi, penderita hernia umumnya perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit dan membatasi aktivitas berat selama 4–6 minggu.

Laparoskopi

Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di pusar dan biasanya di pangkal paha untuk memasukkan alat yang disebut laparoskop. Alat khusus ini berbentuk seperti selang yang memiliki kamera dan dapat memotong jaringan.

Metode laparoskopi memiliki efek samping yang ringan, seperti bekas luka lebih kecil dan waktu pemulihan lebih cepat. Operasi ini juga cocok digunakan untuk mengobati hernia inguinalis pada anak-anak. Namun, sayangnya, jenis operasi ini tidak selalu tersedia di semua fasilitas kesehatan.

Operasi robotik

Operasi hernia robotik hampir sama seperti operasi laparoskopi. Namun, perbedaannya dalam prosedur ini dokter akan menjalankan perangkat robotik selama operasi.

Operasi robotik memiliki efek samping yang ringan, seperti bekas luka yang kecil dan waktu pemulihan relatif lebih cepat. Namun, biaya yang diperlukan untuk operasi lebih mahal jika dibandingkan dengan semua jenis operasi di atas.

Pada kasus cacat bawaan, hernia inguinalis memang tidak dapat dicegah. Namun, orang dewasa bisa mengurangi risiko terkena hernia inguinalis dengan beberapa cara di bawah ini:

Konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, untuk mencegah sembelit dan mengejan saat buang air besar.

Hindari terlalu sering mengangkat beban berat dan bila harus dilakukan, pastikan posisi tubuh atas condong ke depan dan dengkul yang menekuk ketika mulai mengangkat benda berat.

Jangan karena karena kebiasaan ini dapat memicu batuk kronis yang meningkatkan risiko terjadinya hernia inguinalis.

Rutin berolahraga, terutama melakukan gerakan yang menguatkan otot perut, misalnya plank atau crunch

Bila Anda mencurigai adanya gejala hernia inguinalis, berkonsultasilah dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi ini, dokter akan membantu memberikan perawatan pertama untuk mengurangi nyeri dan merekomendasikan pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.

Kategori :

Terkait