KORANHARIANMUBA.COM - Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Muba, Sumatera Selatan yang seyogyanya harus berjalan pada 6 Januari 2025 kemarin mengalami penundaan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muba Drs Iskandar Syahrianto dihubungi, Selasa 7 Januari 2025.
Dikatakannya penundaan itu dikarenakan adanya kendala teknis yakni Badan Gizi Nasional itu baru membentuk Sarjana Penggerak Pembangunan Nasional (SPPI).
"Seyogya itu hari Senin kemarin sudah mulai, karena ada keterlambatan sehingga dipastikan untuk di Muba program Makan Bergizi Gratis pelaksanaannya pada Senin 13 Januari 2025 mendatang, " ungkap Iskandar.
BACA JUGA:Tahun Baru, Chika Jessica Ungkap Sebuah Impian
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Akses Jalan Desa Terbis, Warga Karang Ringin Terpaksa Melintas Jalan Lain
Lalu untuk anggaran sendiri program tersebut, lanjutnya melalui pemerintah pusat yakni APBN yang disalurkan dari Badan Gizi Nasional.
Nah, di Muba sendiri akan diperuntukkan di Kecamatan Sekayu dengan jumlah sekolah 10 hingga 11 sekolah dari tingkat TK sampai SMP dengan jumlah siswa di akomodir 3.000 sampai 3.500 siswa.
"Jadi kita itu (Muba) baru ada satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani. SPPG itu hanya bisa mencakup pelayanan 3.000 hingga 3.500 siswa per hari, " jelasnya.
Kenapa Sekayu dulu, Iskandar menambahkan, bahwa untuk SPPG sendiri tidak boleh melebihi radius 3 kilometer dari tempat pemasak untuk program tersebut.
"Jadi itulah alasannya kita jalankan program Makan Bergizi Gratis ini di Sekayu, " ucapnya.
Iskandar juga menegaskan, untuk pelaksanaan launching berlangsung pada Senin 13 Januari 2025 mendatang di SMP Negeri 1 Sekayu, SD 3, 4, dan 7 Sekayu.
Untuk diketahui dikutip dari wikipedia menyebutkan, program makan bergizi gratis Indonesia adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya.
Program ini merupakan bagian dari pelayanan IFSR (Indonesia Food Security Review) dan bekerja sama dengan pihak United Nation World Food Programme dan menjadi bagian dari School Meals Coalition yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mengatasi masalah kelaparan, kurang gizi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dalam program ini, makanan yang disediakan mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.