Menariknya, Deliar Marzoeki tampak santai bahkan tersenyum saat disorot kamera wartawan.
Namun, berbeda dengan Alex yang berusaha menghindar dan bersembunyi di balik petugas kejaksaan.
Sorakan “Huuu!” dari para wartawan yang hadir turut mengiringi langkah kedua tersangka menuju ruang tahanan.
Penyidik Kejari Palembang terus mendalami kasus ini, termasuk aliran dana yang diduga melibatkan pihak-pihak lain.
Barang bukti berupa amplop, uang tunai, hingga kendaraan mewah menunjukkan potensi jaringan korupsi yang lebih luas.
“Penyidikan ini masih terus kami kembangkan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat,” tegas Hutamrin.
Kasus OTT ini menjadi sorotan publik di Sumatera Selatan. Penahanan Deliar Marzoeki dan asistennya diharapkan menjadi pintu masuk pemberantasan korupsi di lingkungan pemerintahan provinsi.
Langkah cepat Kejari Palembang mendapat apresiasi luas dari masyarakat.
Penangkapan ini diharapkan menjadi pelajaran bagi pejabat lain untuk menjunjung tinggi integritas dan transparansi.
“Harapan kami, proses hukum berjalan tegas dan transparan. Jangan ada toleransi untuk tindak pidana korupsi,” ujar salah satu aktivis anti-korupsi yang turut memantau perkembangan kasus ini. (*)