Anggota Komisi IX DPR RI Minta Para SPPD Lakukan Secara Intens Pengontroloan Kaulitas Makanan Program MBG

Sabtu 18 Jan 2025 - 20:54 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran
Anggota Komisi IX DPR RI Minta Para SPPD Lakukan Secara Intens Pengontroloan Kaulitas Makanan Program MBG

KORANHARIANMUBA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama mengingatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengontrol secara ketat kualitas makanan program makan bergizi gratis (MBG). 

Hal itu disampaikan Ade Rezki setelah kejadian 10 orang siswa di SDN 03 Dukuh Sukoharjo mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG. 

"Kami kira pemerintah concern dan sangat berhati-hati dalam proses pengolahan dalam setiap menu MBG," ujar Ade kepada JPNN.com, Jumat (17/1/2025).

Oleh karena itu, dia berharap kepada setiap SPPG wajib melaksanakan tahapan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). "Agar kualitas bahan, nilai gizi, dan takaran sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," ucap legislator Partai Gerindra itu. Ade mengatakan program MBG ini baru di-launching pemerintah mungkin saja masih terdapat kekurangan yang bakal dievaluasi secara kontinu demi menjaga kualitas makanan yang dibagikan kepada penerima.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, 6 Dusun di Desa Kerta Jaya Sungai Keruh Terdampak Banjir

BACA JUGA:Puluhan Tim Memeriahkan Turnamen Sepakbola Karang Taruna Desa Nusa Serasan

"Quality control mutlak, wajib dilakukan, kami kira ini harus menjadi perhatian setiap SPPG," kata politikus asal Sumatera Barat itu. Sebelumnya, Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menanggapi kejadian 10 siswa di SDN 03 Dukuh Sukoharjo yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG.

Menurut dia, SOP (standar operasional prosedur) dalam MBG adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan.

“Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain," ucap Hasan Nasbi dalam keterangannya, Jumat (17/1). SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di tiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2 kali 24 jam. Sehingga, bila ada kejadian yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak. “Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” kata dia.(*) 

Kategori :