
"Jadi, seharusnya Diknas dan BKD Provinsi Kalbar harus membuka formasi untuk ijazah S1 yang tidak linier. Tidak seperti sekarang, teman-teman honorer merasa dimatikan pelan-pelan oleh pemda," tuturnya.
Honorer tendik pun dianggap sebelah mata, padahal mereka yang membantu kerja kepala sekolah dan guru. Mereka mengerjakan tugas administrasi sekolah, tetapi dianggap biasa saja oleh para guru ASN.
"Banyak curahan hati teman-teman tendik. Tugasnya berat, tetapi apresiasi pemerintah masih minim karena masih fokus pada guru dan tenaga kesehatan. Bagaimana honorer bisa tuntas," pungkas Renny. (*)
Kategori :