Sejarah Lengkap Tugu Monas, Ikon Kebanggaan dan Perjuangan Bangsa Indonesia

Selasa 08 Apr 2025 - 17:57 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira
Sejarah Lengkap Tugu Monas, Ikon Kebanggaan dan Perjuangan Bangsa Indonesia

KORANHARIANMUBA.COM- Monumen Nasional (Monas) adalah sebuah tugu peringatan yang menjulang tinggi di jantung ibu kota Jakarta, Indonesia. Lebih dari sekadar bangunan fisik, Monas merupakan simbol kemerdekaan, perjuangan, dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Sejarah pembangunannya yang panjang dan penuh makna mencerminkan perjalanan bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan.

Gagasan untuk membangun sebuah monumen nasional yang monumental telah muncul sejak era kemerdekaan. Pada tahun 1954, Presiden Soekarno mencetuskan ide untuk mendirikan tugu yang dapat mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.


--
--

Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah Panitia Tugu Nasional pada tahun 1955 yang diketuai oleh Sarwoko Martokoesoemo. Panitia ini kemudian mengadakan sayembara desain monumen secara nasional dalam dua periode, yaitu tahun 1955 dan 1960.

BACA JUGA:Dari Radio ke Layar Lebar, Perjalanan Karir Grup Lawak Warkop DKI

BACA JUGA: Fakta Komodo, Sang 'Naga Purba' yang Menakjubkan dari Indonesia

Pada sayembara pertama, desain dari Frederich Silaban berhasil terpilih. Namun, pada sayembara kedua, tidak ada satu pun karya yang dianggap memenuhi kriteria yang diinginkan. 

Presiden Soekarno kemudian menunjuk kembali Frederich Silaban untuk mendesain ulang Monas sesuai dengan konsep pemikirannya yang berbentuk Lingga dan Yoni, simbol kesuburan dan persatuan. 

Selain Silaban, arsitek R.M. Soedarsono juga turut terlibat dalam perancangan Monas.

Pembangunan Monas secara resmi dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-16. Presiden Soekarno sendiri melakukan церемония peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proyek monumental ini.

Proses pembangunan Monas berlangsung selama kurang lebih 14 tahun dan dibagi menjadi beberapa tahap:

Tahap Pertama (1961-1965): Tahap ini meliputi pembangunan fondasi dan bagian bawah tugu. Sebanyak 284 tiang pancang beton digunakan sebagai fondasi bangunan utama, dan 360 tiang pancang bumi ditanamkan untuk fondasi Museum Sejarah Nasional yang berada di bagian bawah tugu. Pembangunan obelisk tugu juga dimulai dan rampung pada Agustus 1963.

Tahap Kedua (1966-1968): Tahap ini sempat tertunda akibat terjadinya Gerakan 30 September. Pembangunan dilanjutkan kembali dengan fokus pada penyelesaian bagian atas tugu dan pemasangan cawan.

Tahap Ketiga (1969-1975): Pada tahap terakhir ini, dilakukan penyelesaianMuseum Sejarah Nasional, Ruang Kemerdekaan, serta pemasangan lidah api berlapis emas di puncak tugu.

Kategori :