Willy Dozan Sang Bintang Laga Indonesia, Dari Seni Bela Diri hingga Layar Kaca

Rabu 02 Jul 2025 - 18:00 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira
Willy Dozan Sang Bintang Laga Indonesia, Dari Seni Bela Diri hingga Layar Kaca

KORANHARIANMUBA.COM- Willy Dozan, nama yang tak asing lagi di kancah perfilman dan pertelevisian Indonesia, dikenal luas sebagai aktor spesialis laga dengan kemampuan bela diri yang mumpuni. 

Perjalanan kariernya yang panjang, dari seorang atlet hingga menjadi bintang sinetron populer, menjadikannya salah satu ikon hiburan tanah air yang patut diperhitungkan.

Lahir dengan nama asli Chandra Peter Dozan pada tanggal 29 Oktober 1957 di Majalengka, Jawa Barat, Willy Dozan sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia bela diri sejak usia muda.

Darah seni mengalir dari sang ayah, Piet Pagau, seorang aktor senior Indonesia. Namun, Willy memilih untuk mendalami seni bela diri secara serius, bukan sekadar sebagai hobi, melainkan sebagai jalan hidup.

BACA JUGA:Mengenal Daun Ketepeng, Obat Tradisional dengan Segudang Manfaat

BACA JUGA:Rosela, Tanaman Herbal Serbaguna yang Cocok untuk Gaya Hidup Sehat

Ia menekuni berbagai aliran bela diri, termasuk karate, kung fu, dan taekwondo. Dedikasi dan disiplinnya dalam berlatih mengantarkannya pada tingkat kemahiran yang luar biasa. Kemampuan bela diri inilah yang kemudian menjadi modal utamanya untuk menembus industri hiburan.

Pada akhir tahun 1970-an, Willy Dozan mengambil langkah berani dengan merantau ke luar negeri untuk memperdalam ilmu bela dirinya dan mencoba peruntungan di industri film internasional. Ia sempat tinggal di Hong Kong dan Jepang, dua pusat industri film laga terbesar di Asia kala itu.

Di Hong Kong, ia berkesempatan belajar dari para master kung fu dan bahkan terlibat dalam beberapa produksi film laga sebagai figuran atau pemeran pendukung. Pengalamannya di Hong Kong, yang dikenal sebagai "Hollywood-nya Timur," memberinya banyak pelajaran berharga tentang dunia perfilman dan bagaimana koreografi laga dirancang.

Perjalanannya di Jepang pun tak kalah penting. Di sana, ia bertemu dengan beberapa sutradara dan produser yang tertarik dengan bakatnya. Ia bahkan sempat bermain dalam film laga Jepang, meskipun perannya mungkin belum terlalu signifikan.

BACA JUGA:Bunga Kecombrang, Si Cantik Eksotis dengan Segudang Manfaat

BACA JUGA:Mengenal Platipus, Mamalia Berparuh Bebek yang Unik dan Penuh Misteri

Periode ini menjadi bekal berharga bagi Willy Dozan, memberinya wawasan global tentang industri film dan mempertajam kemampuan akting serta bela dirinya.

Sekembalinya ke Indonesia pada awal tahun 1980-an, Willy Dozan langsung disambut dengan antusias oleh industri perfilman nasional yang kala itu sedang mengalami era keemasan film-film laga. Dengan latar belakang dan kemampuan bela diri yang sudah teruji di kancah internasional, ia dengan cepat menarik perhatian para produser dan sutradara.

Debutnya di layar lebar Indonesia segera melambungkan namanya. Ia membintangi sejumlah film laga ikonik yang menjadi hits pada masanya, seperti "Balada Dua Jagoan" (1982), "Permainan Api" (1984), "Gerhana di Balik Rembulan" (1985), dan "The Devil's Sword" (1984) yang juga dikenal secara internasional sebagai "Golok Setan". 

Kategori :