Perbedaan adalah sunnatullah. Perbedaan dalam kehidupan merupakan desain dari Allah yang harus dihadapi manusia.
Untuk menghadapi berbagai perbedaan khususnya terkait pemahaman agama, paling tidak ada 4 sikap yang harus kita kedepankan agar perbedaan tersebut dapat bersanding, bukan saling saing sehingga memunculkan hal-hal negatif.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَيْنَا شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ الكِرَامُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِين
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan melaksanakan semua perintah dan kewajiban serta meninggalkan segenap larangan.
BACA JUGA:Viral! Mobil Dinas Bupati Muba Pelat No 01 Bisa Dipakai untuk Pengantin, Warga Bisa Telpon Langsung
BACA JUGA:Jepang Berpotensi Jumpa dengan Korea, Setelah Mengalahkan Skuad Garuda Indonesia
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah, Seringkali perbedaan pendapat memicu pertengkaran dan konflik. Padahal perbedaan pendapat dalam Islam adalah keniscayaan. Dari dahulu sampai sekarang ada ragam pendapat dalam Islam. Sehingga perlu kedewasaan berpikir dan bijak dalam melihat varian pendapat ulama yang kita baca atau saksikan di mimbar ceramah ataupun di media sosial.
Perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan yang tak dapat kita hindari, mulai dari perbedaan warna kulit, bahasa, bangsa, jenis kelamin, dan termasuk juga perbedaan pendapat atau pemikiran. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surah ar-Rum ayat 22:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِين
Artinya: "Di Antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui."
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Fakta yang kita saksikan, paling tidak di media sosial, justru berbanding terbalik dengan keniscayaan dalam perbedaan itu sendiri. Perbedaan pendapat justru membuat orang acapkali saling mencaci, menyesatkan, bahkan mengafirkan. Kata-kata kasar pun dikeluarkan untuk menunjukkan ketidaksetujuan terhadap pendapat yang dilontarkan orang lain yang berbeda. Padahal berkata kasar dalam Islam sangat dilarang. Apalagi bila kata kasar itu menyakiti hati orang lain.
BACA JUGA:3 Unit Rumah Roboh Dihantam Banjir, Berikut Daftarnya
Rasulullah bersabda: الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ Artinya: “Muslim adalah orang yang mampu menjaga lisan dan tangannya dari menyakiti orang lain” (HR: Bukhari)