SANGA DESA – Minimnya stok komoditas cabai saat musim hujan membuat harganya dalam dua pekan terakhir belum juga mengalami penurunan. Terpantau di Pasar Kalangan Ngulak Selasa kemarin (14/11) harga cabai masih stagnan di angka Rp 80 ribu perkilogram.
Berdasarkan keterangan pedagang, saat ini untuk harga cabai merah keriting dan cabai merah besar dijual dengan harga Rp 65 ribu perkilogram atau sekitar Rp 17 ribu per seperempat kilogram.
Sementara itu untuk harga cabai rawit hijau saat ini masih bertahan diangka RP 68 ribu perkilogram dan cabai rawit merah bertahan diangka Rp 80 ribu perkilogram.
“Harga cabai saat ini belum turun, sebab stoknya dari para agen masih belum normal. Akan tetapi jumlahnya masih tetap bisa mencukupi kebutuhan pembeli. Naiknya harga cabai ini juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan pembeli dalam beberapa pekan ini,” ungkap Syarif (39) pedagang cabai di Pasar Kalangan Ngulak.
BACA JUGA:Raih Award Kemendag RI
Ia mengatakan bahwa tingginya harga cabai disaat musim hujan memang sudah lumrah terjadi.
“Ini sudah menjadi siklus tahunan kalau musim hujan ya harga cabai jadi naik. Kalau dibandingkan tahun lalu, justru tahun ini terbilang sedikit murah. Tahun lalu bahkan harganya pernah menembus angka Rp 100 ribu perkilogram,” ujarnya.
Sementara itu Tri (26) warga Kelurahan Ngulak mengatakan bahwa, tingginya harga cabai tidak mempengaruhi porsi pembelian cabai yang ia lakukan, sebab cabai menjadi kebutuhan pokok dari usaha ayam geprek yang ia jalani.
“Kalau jumlah pembelian tetap sama, sebab cabai rawit menjadi bahan utama bumbu ayam geprek. Paling-paling ya keuntungan saja yang jadi sedikit menipis kalau harganya naik. Harapannya kalau bisa harga cabai bisa cepat turun,” tutupnya. (ren)