Juga turut dihadiri Wakapolda Sumsel Brigjen M Zulkarnain, Direktur Intelkam Polda Sumsel beserta jajarannya, dan Kepala Eks Napiter Wilayah Sumsel.
BACA JUGA:Pemdes dan Lembaga Desa Bumi Kencana Bagikan Ratusan Takjil
BACA JUGA:Dituntut 2 Tahun 6 Bulan Penjara, Tapi Terdakwa Korupsi KONI Sumsel Minta Bebas
Saat bukber, Wakapolda Sumsel Brigjen M Zulkarnain menyampaikan bahwa Eks Napiter bukan sesuatu yang harus kita jauhi, tetapi mereka adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang harus terus dibina.
"Mereka juga bangsa Indonesia, namun hanya saja sebelumnya mereka mengambil jalan atau tindakan yang salah di kejahatan terorisme. Kami tidak menganggap musuh Eks Napiter ini," katanya saat menyampaikan kata sambutan.
Sementara, Romi Afriansyah menjelaskan 100 Eks Napiter tersebut tergabung dari Yayasan Pelita.
"Tentunya kami menganggap positif dan menyambut baik kegiatan bukber tersebut. Tentu ini menjaga silaturahmi dan keharmonisan dengan Eks Napiter," jelasnya.
Menurut Romi, melalui Bukber tersebut ia bertemu dengan Eks Napiter yang mengesankan.
"Saat itu dia masih pelaku, sekarang sudah berteman, kita ngobrol, bahkan tukar kontak handphone. Itulah menjalin keharmonisan, kita tidak menganggap mereka musuh setelah mereka kembali bersumpah untuk kembali menjadi WNI yang baik," katanya.
Diungkapkan Romi, para Eks Napiter juga bahkan rutin melaksanakan salat dan ibadah puasa.
"Mereka sekarang bahkan ada yang jadi Ustaz, jadi usahawan. Mereka benar-benar kembali ke masyarakat semula dan berbuat kebaikan," ungkapnya.
Lanjut Romi menuturkan, kunci utama bangsa Indonesia adalah kesatuan dan persatuan sehingga menjadi bangsa yang kuat.
"Kita juga harus saling menghargai dan melindungi. Bahkan, Eks Napiter ini dijadikan mitra FKPT Sumsel. Seperti kemarin mereka ikut partisipasi kegiatan-kegiatan FKPT Sumsel, seperti Desa Siaga dan sebagainya. Melalui program nasional Desa Siaga ini menyasar tempat-tempat yang pernah dimasuki teroris," tuturnya.
Kendati itu, Romi menyebutkan Eks Napiter yang menjadi mitra FKPT Sumsel sudah dipastikan menjadi warga WNI.
"Mereka sudah berubah jadi WNI yang baik, itu yang kita harapkan, sumpah NKRI sudah mereka ucapkan. Justru kita harapkan mereka jadi mitra dan perdamaian untuk menyadarkan dan memberi sosialisasi juga mengenai kekeliruan memilih jalan yang salah atau perilaku terorisme," tambahnya.
"Jadi mereka yang ikut bukber ini sekitar 100 orang memang menjadi mitra yang baik, mereka memiliki tugas penting dalam menyadarkan eks napiter yang lain," tutupnya.