HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Naiknya harga kacang tanah dalam satu minggu terakhir ternyata berimbas langsung terhadap para penjual Siomay keliling.
Bagaimana tidak, komoditi satu ini merupakan bahan baku utama untuk membuat bumbu kacang yang notabenenya merupakan pasangan utama saat menyantap Siomay.
Harga kacang tanah di pasaran yang sebelumnya hanya berkisar Rp 20 ribu perkilogram kini naik menjadi Rp 25 ribu perkilogram. Kondisi ini tentu saja membuat para pedagang mengeluh, sebab ongkos produksi mereka harus bertambah dari biasanya.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rudi (38) salahsatu pedagang Siomay keliling warga Ngulak Kecamatan Sanga Desa.
BACA JUGA:Ini Nih, Harapan Pj Bupati H Sandi Fahlepi Kepada Keluarga Minang Bangun Muba
BACA JUGA:Sejumlah Pejabat Utama Polrestabes Palembang Dimutasi
“Semakin hari keuntungan kian tipis pendapatan terus berkurang, karena hampir seluruh bahan baku seperti tepung terigu, sagu, dan kacang tanah itu naik semua. Minggu ini saja kacang tanah yang seharusnya Rp 20 ribu sekilo naik menjadi Rp 25 ribu perkilo, bahkan beberapa pedagang itu sudah menjual dengan harga Rp 28 ribu perkilogram,” ungkapnya, Kamis 23 Mei 2024.
Masih menurutnya meski bahan baku saat ini sedang naik, namun para pedagang memilih untuk tidak menaikkan harga jual dagangan milik mereka.
“Kalau kita naikkan harga jual, maka pelanggan kita yang mayoritas nya anak sekolah ini akan beralih membeli jajanan lain. Jadi terpaksa kita harus terima pendapatan berkurang, karena ongkos produksi yang naik,” tuturnya.
Saat ditanya omset yang ia terima perharinya sari berjualan Siomay secara keliling ia menuturkan bahwa rata-rata pendatan sehari nya antara Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu.
“Saya jualan 2 kali dalam sehari, kalau dalam dua kali jualan tersebut habis maka bisa dapat omset sekitar Rp 400 ribu," tutupnya. (*)