Sanksi tersebut dijatuhkan imbas tindakan kurang pantas dari Shi Yu Qi ketika bermain di Thomas Cup 2020. Saat itu, China bertemu Jepang di babak semifinal, di mana Shi Yuqi dipilih untuk melawan Kento Momota.
Shi takluk pada gim pertama dengan skor 20-22. Di gim kedua, Momota makin menggila hingga akhirnya memimpin 20-5.
Dalam situasi tersebut, Shi memilih mundur dan tak melanjutkan pertandingan. Yang menjadi masalah, selepas pertandingan Shi membuat pernyataan kontroversial. Dia mengatakan Momota belum sah menang karena skor belum mencapai 21.
Hal itulah yang membuat CBA menjatuhkan sanksi kepada Shi Yu Qi dengan harapan sang pemain memperbaiki sikapnya di masa depan. Perlahan, Shi Yu Qi bangkit dan comeback ke dunia tepok bulu pada Oktober 2022. Shi menjadi tunggal putra terbaik China, dan kini menyandang status nomor satu dunia.(*)
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Jatuh Bangun Shi Yuqi Menuju Nomor Satu Dunia, Bangkit dari Sanksi",