HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Guna mewujudkan generasi muda yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin melalui TP. PKK Kabupaten Muba menggelar Pembinaan Pola Asuh anak dan Remaja di Desa Langkap Kecamatan Babat Supat, Rabu 12 Juni 2024.
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Hj Triana Sandi menyampaikan, Pola Asuh Anak dan Remaja Era Digital (PAAREDI) merupakan salah satu program unggulan TP-PKK khususnya di Pokja I yang menjadi sangat penting dan perlu untuk pahami secara bersama.
“Apalagi di era digital saat ini perlu menjadi perhatian bersama, tidak hanya pemerintah semata namun juga TP-PKK sebagai mitra pemerintah,” katanya
“PAAREDI ini bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga (Orang Tua) dalam membentuk dan membangun karakter setiap anggota keluarga dengan penerapan pola asuh anak yang tepat,” tambahnya
BACA JUGA:Momen Perayaan Satu Dekade, Penulis Lagu Isyana Sarasvati akan Menggelar Konser Tunggal
BACA JUGA:Ini Doa Jamaah Haji saat Menuju Wukuf di Arafah
Istri Pj Bupati Muba ini juga mengatakan, PAAREDI penting dilaksanakan mengingat semakin meningkatnya angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Jumlah kekerasan seksual terhadap anak, penyalahgunaan nafzah dikalangan anak dan remaja dan menurunnya nilai gotong royong di individu.
"PAAREDI yang baik akan dapat mendorong terwujudnya keluarga yang berkarakter, berakhlak mulia dan bermoral berdasarkan falsafah pancasila serta berwatak dan berprilaku sebagai anggota keluarga dan masyarakat yang beriman dan bertakwa,” katanya
PAAREDI penting sekali demi menjaga masa depan anak-anak atau generasi muda pada masa mendatang.
BACA JUGA:Momen Perayaan Satu Dekade, Penulis Lagu Isyana Sarasvati akan Menggelar Konser Tunggal
BACA JUGA:Ini Doa Jamaah Haji saat Menuju Wukuf di Arafah
“Dimana pola asuh pada anak tentu saja mengalami perubahan dan perkembangan di setiap era nya. Hal tersebut menjadi perhatian penting bagi kita semua terutama bagi para orang tua," beber Triana.
Lanjutnya, dimasa sekarang ini lebih banyak anak-anak yang mendapatkan pola asuh yang kurang tepat.
Sebagai contoh anak-anak di atas enam bulan sudah banyak yang diperbolehkan menggunakan gadget khususnya handphone sebagai sarana hiburan. Selain itu banyak tontonan atau hiburan di gadget yang tidak sesuai dengan usia. Ini juga menjadi perhatian penting untuk kita semua bekerjasama dalam membina dan mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pola asuh anak dan remaja di era digital.