HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus melakukan upaya siaga dalam mencegah terjadinya bencana adap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dengan luas wilayah mencapai 75 persen terdiri atas rawa-rawa, Kabupaten OKI memiliki risiko tinggi mengalami kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba.
"Tingkat kerawanan bencana kebakaran hutan dan lahan di OKI menjadi perhatian kita bersama dan patut kita waspadai.
Dampak yang bisa terjadi diantaranya perubahan suhu, kekeringan, gagal panen, bahkan muncul berbagai penyakit.
BACA JUGA:Ini Jumlah Penumpang Kereta KAI Divre III Palembang, Capai 11,2 Persen
BACA JUGA:Momen Agustusan, Pembeli Pernak Pernik Kemerdekaan Masih Sepi
Untuk itu perlu dilakukan antisipasi dan kesiapan karena kita tidak tahu pasti seberapa tinggi keparahannya yang terjadi di tahun 2024 ini," kata Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya dalam arahannya pada Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Darurat Penanggulangan Karhutla di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Jum'at 12 Juli 2024.
Berdasarkan indeks resiko bencana Karhutla, Kabupaten OKI yang masih tinggi, hal ini menyebabkan kejadian kebakaran hutan dan lahan di OKI tahun 2023 menunjukkan tren meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk itu di tahun 2024 ini kita terus waspada melalui upaya-upaya pencegahan yang bersinergi antar pihak.
Pemerintah melalui BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Jajaran Camat, Kades, Pihak swasta, masyarakat dan pihak terkait lainnya harus siaga," sambung Asmar.
BACA JUGA:Judo Kapolri Cup 2024, Polda Sumatera Selatan Kirim 10 Atlet
BACA JUGA:Wow Keren, Electric PLN Keluar Sebagai Juara Putaran ke-2 Final Four
Asmar menjabarkan bahwa melihat kejadian-kejadian bencana Karhutla di OKI di tahun-tahun lalu yang pergerakannya dapat cepat diantisipasi secara optimal.
Dimana pergerakan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan sampai kabupaten yang melibatkan semua unsur, mulai dari perencanaan hingga aksi di lapangan, pastinya menjadi pembelajaran dan modalitas yang dimiliki.
"Kita berharap pola penanggulangan bencana Karhutla secara kolaboratif ini dapat juga kita terapkan pada pola pencegahan.