Terkait penyelesaian tanahnya ini Elen optimis dapat segera berkoordinasi dengan Pemkab Banyuasin, dan berharap mudah-mudahan bisa diselesaikan tanpa jembatan terlebih dahulu.
"Kalau selesai semua sekitar 70 Km, dan itu exitnya di Betung sudah melewati simpang Y (tugu Polwan)," katanya.
Dijelaskan Elen, simpang Y merupakan sumber kemacetan jika jalan tol sudah dioperasionalkan.
"Setelah sampai ke exitnya, interchangenya Betung, InshaAllah ini akan lancar dan akan sangat membantu masyarakat untuk mengurangi macet jalan yang ada saat ini," jelasnya.
Untuk merealisasikan target tersebut saat ini Pemprov akan berupaya mendorong HK, PUPR, ATR, KLHK dan para pihak terkait agar kendala yang ada dapat diselesaikan akhir 2024.
"Kita akan cek lagi nanti dari Betung ke Bayung Lencir kami akan segera kita koordinasikan lagi, kondisi saat ini," bebernya.
"Besok akan dilakukan rapat lagi untuk Penlok baru, karena ada perubahan trasenya," jelas Elen.
Lebih jauh Elen mengatakan, trase ini secara hukum sudah kuat sehingga akan dilakukan pengecekan ulang.
Elen mengaku, akan berkoordinasi dengan Pj Muba sehingga dapat dibangun dan dilakukan pembebasan lahan.
"Karena di Jambi sudah selesai, dan kita sudah sangat ditunggu oleh Jambi agar bisa tersambung," jelasnya.
Secara persentase teknikal, pembangunan ini menurut Elen sudah sesuai arahan target Presiden mencapai 75 persen.
"Kita akan lakukan secepatnya, targetnya di tahun 2024 disambung semua, kalau bisa dilakukan percepatan 2024 di segmen-segmen tertentu kita bisa selesaikan sesuai arahan Presiden," jelas Elen.
Elen mengatakan, operasionalnya sudah permanen sebagai pengurai kemacetan, dan bukan untuk waktu tertentu saja sesuai dengan standar keselamatan dan sertifikat kelayakan jalan dari PUPR.
"Agar efeknya bisa segera membantu masyarakat," ujar Elen.
Tak hanya meninjau progres jalan di KM 64 Tol Kapal Betung, namun Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi juga meninjau progres pembangunan Jalan Tol Kapal Betung Pekerjaan Jembatan Musi (STA 49+681 S/D STA 51+365). (*)