SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Memasuki musim kemarau, omset pelaku usaha cucian kendaraan (steam) di kecamatan Sanga Desa mengalami penurunan.
Karena saat musim kemarau jumlah pemilik kendaraan yang biasanya menggunakan jasa cucian steam cenderung akan berkurang.
Seperti diakui Ain, salahsatu petugas cucian steam di Kelurahan Ngulak 1 kecamatan Sanga Desa, Minggu 28 Juli 2024.
"Kalau musim kemarau ini memang agak sepi. Karena pemilik kendaraan langganan kami disini jadi jarang mencuci kendaraan mereka, sebab motor mereka tidak terlalu kotor, paling hanya berdebu saja. Beda dengan musim penghujan yang membuat motor bisa berkubang lumpur, jika keluar sebentar saja." ungkapnya.
BACA JUGA:Tutup Pelatihan Pengamanan dan Pengawalan VIP Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Ajak Seluruh Elemen Bersinergi Wujudkan Muba Bebas Kabut Asap Karhutbunlah
Menurutnya dibandingkan saat masih sering turun hujan pada awal bulan Juli lalu, saat ini terjadi penurunan sekitar 30 persen dari jumlah pelanggan saat musim penghujan.
"Saat musim hujan biasanya satu hari saya bisa mencuci hingga 30 motor. Namun sekarang 20 motor sehari saja itu sudah sangat rame." ujarnya.
Hal yang sama juga diakui oleh pemilik Madi, pemilik jasa cucian motor tempat Ain bekerja. Menurutnya penurunan saat musim kemarau ini normal terjadi.
"Memang normal saja kalau kemarau seperti ini, karena pemilik kendaraan biasanya lebih cenderung memilih membersihkan sendiri kendaraan mereka. Sebab kotorannya hanya berupa debu saja, beda dengan saat musim penghujan yang kotorannya berupa lumpur, sehingga cukup merepotkan kalau mau di bersihkan sendiri." tuturnya. (*)