HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Lemang, hidangan khas Minangkabau yang begitu lekat dengan perayaan Lebaran, adalah bukti kekayaan kuliner Nusantara. Makanan ini memiliki keunikan tersendiri karena proses pembuatannya yang unik dan cita rasanya yang khas.
Berbeda dengan makanan ketan lainnya, lemang memiliki ciri khas dalam proses pembuatannya. Bahan utama lemang adalah beras ketan yang berkualitas tinggi. Beras ketan ini kemudian dicampur dengan santan kelapa yang kental dan gurih. Perpaduan antara beras ketan dan santan inilah yang memberikan cita rasa khas pada lemang.
Setelah adonan beras ketan dan santan tercampur rata, adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ruas bambu yang masih segar. Bambu yang digunakan biasanya adalah bambu kuning atau bambu tali, karena jenis bambu ini memiliki serat yang rapat dan tidak mudah pecah saat dibakar.
Ruas bambu yang telah diisi adonan kemudian ditutup rapat menggunakan daun pisang. Daun pisang berfungsi sebagai pembungkus alami yang memberikan aroma harum pada lemang. Setelah itu, bambu yang berisi adonan lemang dibakar di atas api unggun hingga matang.
BACA JUGA:7 Alasan Kenapa Kuta Bali adalah Surganya Para Peselancar
BACA JUGA:5 Oleh-oleh Khas Bandung yang Wajib Dibawa Pulang
Proses pembakaran lemang membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa mencapai beberapa jam. Selama proses pembakaran, santan akan meresap ke dalam beras ketan sehingga menghasilkan tekstur lemang yang pulen dan lembut. Selain itu, aroma bakar dari bambu juga akan tercampur dengan aroma santan dan beras ketan, sehingga menghasilkan aroma yang sangat khas.
Lemang memiliki rasa yang gurih, manis, dan sedikit bersantan. Teksturnya yang pulen dan lembut membuat lemang sangat nikmat disantap baik saat masih hangat maupun dingin. Lemang biasanya disajikan dengan rendang, gulai, atau sambal. Perpaduan antara lemang dengan lauk pauk tersebut akan semakin menambah kelezatannya.
Selain rasanya yang lezat, lemang juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Beras ketan yang menjadi bahan utama lemang mengandung karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi yang tahan lama. Selain itu, beras ketan juga kaya akan serat yang baik untuk pencernaan.
Santan kelapa yang digunakan dalam pembuatan lemang juga mengandung asam laurat yang memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Asam laurat juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:5 Kuliner Khas Palembang yang Bikin Nagih dan Wajib Dicoba
BACA JUGA:Wajib Coba Nih! Kuliner Unik yang Ada di Bandung
Lemang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Proses pembuatan lemang yang panjang dan rumit mencerminkan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Selain itu, lemang juga menjadi simbol keakraban dan kebersamaan, karena biasanya lemang dibuat secara bersama-sama oleh anggota keluarga atau masyarakat.
Lemang adalah salah satu kuliner Indonesia yang kaya akan rasa dan nilai budaya. Proses pembuatannya yang unik dan cita rasanya yang khas membuat lemang menjadi hidangan yang sangat istimewa. Dengan segala keunggulannya, lemang patut untuk terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda agar kekayaan kuliner Nusantara tidak hilang begitu saja.(*)