HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Ribuan massa sempat nyaris terlibat bentrok dengan aparat gabungan, kemarin Minggu 25 Agustus 2024.
Hal itu, dikarenakan adanya salah satu pendukung pasangan calon (Paslon) tak terima hasil penghitungan suara dalam pelaksanaan Pemilukada Serentak 2024. Namun meski demikian, aksi ribuan massa tersebut berhasil dihalau oleh tim gabungan.
Tindakan itu, terjadi dalam rangka Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispam) Kota, yang diasumsikan adanya salah satu Paslon yang kalah dan tidak terima dengan hasil rekapitulasi pemungutan suara Pilkada 2024 pada rapat pleno di KPUD Kabupaten Muba.
Dalam hal itu yang dianggapnya telah terjadi kecurangan dan berencana melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPUD dengan tuntutan dilakukan pemungutan suara ulang, massa yang dilibatkan sebanyak 1000 orang lebih dan dirancang untuk rusuh.
BACA JUGA:Perhatikan Kepentingan Masyarakat Dalam Proses Rehabilitasi DAS
BACA JUGA:Pisang Bolen: Oleh-Oleh Khas Bandung yang Wajib Anda Bawa Pulang
Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho SIK MH, mengatakan, Simulasi Sispam Kota tersebut, tidak lain guna untuk melihat kesiapan dan kemampuan personil dalam mengatasi suatu permasalahan dan keadaan.
“Terutama saat tahapan Pemilukada serentak tahun 2024, pada hari Minggu 25 Agustus 2024 bertempat di lapangan terminal Randik Kelurahan Kayuara Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin telah dilaksanakan simulasi sispam kota (Sistem Pengamanan Kota) Ops Mantap Praja 2024,” katanya
Lanjut Kapolres Muba, sebelum pelaksanaan simulasi menjelaskan bahwa Latihan Sispam kota adalah untuk melihat kesiapan Sumber daya manusia, Peralatan atau Sarana dan prasarana, kekompakan serta sinergitas TNI-Polri, pimpinan daerah dan seluruh lapisan masyarakat.
“Kami berharap situasi sebagaimana yang diskenariokan dalam simulasi Sispam kota ini tidak terjadi pada tahapan Pilkada Serentak tahun 2024 ini,” katanya
BACA JUGA:Diskominfo - Polres OKI Perkuat Sinergi Strategi Kehumasan
Pilkada harus berjalan dengan Aman dan tertib, sehingga pembangunan yang ada di kabupaten Muba ini dapat berjalan dengan baik. “Namun, apapun keadaannya kita harus siap dengan segala kemungkinan,” jelasnya
Terpisah Kabag Ops Polres Muba, Kompol Toni Arman SH, menjelaskan bahwa simulasi Sispam kota saat ini diasumsikan adanya salah satu Paslon yang kalah dan tidak terima dengan hasil rekapitulasi pemungutan suara Pilkada pada rapat pleno di KPUD Kabupaten Muba.
“Yang dianggapnya telah terjadi kecurangan dan berencana melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPUD dengan tuntutan dilakukan pemungutan suara ulang, massa yang dilibatkan sebanyak 1000 orang lebih dan dirancang untuk rusuh,” jelasnya