HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin (Dinsos Muba) menerima kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Prabumulih, Selasa, 3 September 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari keberhasilan Program "Bantu Umak" yang telah efektif menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayah Muba.
Tim Bappeda Prabumulih disambut langsung oleh Kepala Dinas Sosial Muba, Ardiansyah, S.E., M.M., yang didampingi oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Mat Darul, S.Sos., serta Pejabat Fungsional Hj. Siti Khodijah MS, S.E., M.Si.
Dalam kesempatan tersebut, Ardiansyah menjelaskan bahwa Program "Bantu Umak" merupakan salah satu inisiatif konkret yang dimotori oleh Dinas Sosial Muba untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Operasi Mantap Praja Tahun 2024, Polres Muba Adakan Pelatihan Peningkatan Bidang Kehumasan
BACA JUGA:DJKI Secara Resmi Terbitkan Sertifikat Pencatatan Indikasi Geografis, Kopi Robusta Lahat
Program ini memberikan bantuan tunai langsung kepada penerima manfaat, yang mayoritas adalah kalangan emak-emak, melalui rekening tabungan BRI tanpa kartu ATM dan tanpa potongan administrasi.
Bantuan ini disalurkan langsung ke rekening penerima manfaat, memastikan bahwa bantuan yang diterima adalah penuh dan tepat sasaran.
“Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem hingga menyentuh angka 0,47 persen dari sebelumnya 4,7 persen pada tahun 2022. Ini merupakan hasil nyata dari pelaksanaan Program 'Bantu Umak'," ungkap Ardiansyah.
Selain memaparkan keberhasilan program, Ardiansyah juga berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan yang berguna bagi Bappeda Prabumulih untuk diterapkan di wilayahnya.
"Kami berharap, ilmu yang kami bagikan dapat menjadi oleh-oleh yang bermanfaat bagi Prabumulih. Pembelajaran ini bisa diadopsi dengan pendekatan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di Prabumulih," tambahnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua daerah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa yang berbasis pemberdayaan masyarakat. (*)