Perpustakaan Pekka Sehati sendiri merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan kepala keluarga (Pekka), yang berfokus pada peningkatan peran perempuan di masyarakat.
Lokasi perpustakaan berada di pusat kegiatan Pekka, sehingga sering dimanfaatkan oleh para ibu-ibu saat ada pertemuan atau kegiatan lainnya.
Tidak hanya anak-anak yang diharapkan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga.
Ratmi mengungkapkan, “Para ibu-ibu sering menggunakan buku resep makanan atau buku ilmu pengetahuan lainnya, sehingga mereka bisa menambah pengetahuan dan keterampilan. Dengan begitu, manfaat perpustakaan ini lebih luas, bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa.”
Dengan adanya bantuan buku yang beragam, diharapkan perpustakaan desa ini dapat menjadi tempat yang menarik bagi semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
BACA JUGA:Gangguan Pembelian E-Meterrai Menjadi Keluhan Pedaftar CPNS 2024
BACA JUGA:Taipei Open 2024: Komang Tersingkir
Ratmi juga berharap bahwa pemerintah desa dapat mendukung kemajuan perpustakaan ini, seperti menyediakan kursi atau rak buku tambahan agar fasilitas perpustakaan semakin lengkap.
Sementara itu, kondisi perpustakaan di tingkat kabupaten di OKI masih jauh dari harapan. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, melalui Plt Bidang Pengolahan Layanan dan Pelestarian Perbaikan Naskah Kuno, Sri Miati, mengungkapkan bahwa perpustakaan di OKI masih sepi pengunjung.
Hal ini terjadi sudah cukup lama, dengan alasan yang serupa: anak-anak lebih tertarik pada gadget dibandingkan buku fisik.
“Sepinya perpustakaan sebenarnya sudah lama terjadi, masyarakat terutama anak-anak lebih memilih gadget dalam mencari informasi pengetahuan,” ujar Sri Miati.
Ia juga menyebutkan bahwa DKP OKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat, terutama anak-anak, agar lebih tertarik mengunjungi perpustakaan.
Prosedur peminjaman buku di perpustakaan Kabupaten OKI juga sangat mudah, hanya dengan menunjukkan kartu pelajar atau KTP bagi masyarakat umum, buku bisa dipinjam dan dibawa pulang.
Dengan adanya bantuan buku dari Perpustakaan Nasional untuk Perpustakaan Pekka Sehati, Ratmi berharap bahwa minat baca masyarakat, terutama di Desa Awal Terusan, dapat kembali meningkat.
“Semoga ke depan jumlah buku di perpustakaan desa ini terus bertambah, sehingga semakin banyak anak-anak dan masyarakat yang gemar membaca, dan tidak hanya bergantung pada gadget,” tutupnya.
Bantuan ini menjadi harapan baru bagi Perpustakaan Pekka Sehati dan masyarakat Desa Awal Terusan, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus mengembangkan fasilitas literasi yang mereka miliki. (*)