Kegiatan Yasinan dan Tahlilan di Lapas ini menjadi salah satu program unggulan dalam pembinaan mental dan spiritual bagi warga binaan.
Di tengah rutinitas kehidupan di dalam lapas, kegiatan ini memberikan warna yang berbeda. Tidak hanya sekadar membaca doa, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan warga binaan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Raih Penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI
BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Sekretariat DPRD Ogan Ilir Mulai Bersolek
Selain itu, pembacaan Surah Yasin dan Tahlil secara berjamaah ini juga memberikan manfaat lain, seperti memperbaiki kemampuan membaca Al-Qur'an, memperdalam ilmu agama, dan meningkatkan kesadaran untuk menjalani hidup dengan lebih baik ke depannya.
Bagi warga binaan yang mengikuti kegiatan ini, momen-momen seperti ini menjadi salah satu cara untuk merenungi kesalahan di masa lalu dan memulai hidup yang lebih baik.
Mereka diajak untuk memahami bahwa pembinaan rohani bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi bagian penting dalam proses rehabilitasi mental dan moral.
Keberhasilan kegiatan ini juga tidak lepas dari pengawasan dan pendampingan yang dilakukan oleh regu penjagaan.
Dengan kehadiran petugas, suasana yang aman dan kondusif selama kegiatan berlangsung dapat terjaga dengan baik.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam Lapas tetap berjalan dengan lancar dan tertib.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat sosial yang besar. Dengan membaca Yasin dan Tahlil bersama, warga binaan diajak untuk saling mempererat hubungan, saling menghargai, dan saling mendukung dalam upaya perbaikan diri.
Kegiatan ini menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara para warga binaan dan petugas lapas.
Pada akhirnya, kegiatan rutin Yasin dan Tahlil di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya efektif dalam menciptakan warga binaan yang religius, bertanggung jawab, dan siap untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah mereka bebas nanti.
Melalui pembinaan kerohanian ini, diharapkan para warga binaan dapat menyadari pentingnya menjalani hidup dengan nilai-nilai agama yang kuat, dan senantiasa mengingatkan diri untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. (*)