SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Emak-emak diberbagai wilayah dan kecamatan merasa dipusingkan dengan perubahan daging ayam potong.
Hal ini dipicu karena semakin mendekati pergantian tahun baru ternyata berpengaruh terhadap pergerakan harga daging ayam potong di pasaran.
Tercatat dalam kurun waktu satu minggu terakhir harga daging ayam sudah 2 kali mengalami kenaikan. Terpantau hari Senin (12/12) harga daging ayam sudah berada diangka Rp 33 ribu perkilogram.
Kenaikan harga ini diduga akibat dipicu oleh tingginya permintaan terhadap daging ayam jelang malam pergantian tahun baru.
BACA JUGA:Nah Loh, Kasat Narkoba Polres Muba Dimutasi ke Pama, Penggantinya Tamatan dari Akpol
BACA JUGA:Wow, Artis Olla Ramlan Menyukai Brondong, Setelah Bercerai
“Seminggu ini sudah 2 kali terjadi kenaikan harga. Mulai dari Rp 30 ribu perkilo, kemudian hari Jumat lalu naik menjadi Rp 32 ribu perkilogram, hari Minggu naik jadi Rp 33 ribu,” ungkap Lendi pedagang ayam potong di Kelurahan Ngulak 1.
Menurutnya harga ini akan kembali mengalami kenaikan pada H-1 pergantian tahun baru 2024 nanti.
“Bisa dipastikan pada tanggal 30 atau 31 Desember nanti harga ayam potong akan naik lagi, mungkin akan menjadi Rp 40 ribu perkilogram,” katanya
Harga ini lebih tinggi jika dibandingkan pada akhir tahun lalu yang hanya berkisar di harga Rp 36 ribu perkilogram.
BACA JUGA:Giliran Pejabat KPP Palembang Ilir Timur Digarap Kejati Sumsel
BACA JUGA:Musim MotoGP 2024 Dipastikan Banyak Pembalap Muda
“Harapanya pihak terkait bisa melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai pasokan stok ayam potong dari para peternak kepada para pedagang ia mengatakan bahwa saat ini stok ayam dari peternak masih tergolong aman.
“Untuk stok ayam masih aman-aman saja. Kenaikan harga ayam itu lebih cenderung karena banyaknya para pedagang yang menyetok ayam hidup di kandang untuk persiapan tahun baru beberapa hari kedepan,” terangnya.