Jelang Nataru, Stok Pangan di Sumsel Aman

--

KORANHARIANMUBA.COM,- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi,S.H., M.S.E memastikan ketersediaan stok pangan di Sumsel aman menjelang momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Untuk memastikan stok pangan di Sumsel dalam keadaan aman pihaknya menggelar rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi dan ketersediaan pangan di Sumsel, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan stakeholder terkait bertempat ruang rapat Bina Praja Pemprov Sumsel, Jumat (29/11/2024).

Dalam rakor tersebut, Elen Setiadi menyampaikan bahwa perlu mitigasi untuk kebutuhan pangan jangka panjang dalam mengantisipasi terjadinya inflasi di akhir tahun yang dipicu oleh  komoditi beras, minyak goreng, ayam dan telur.

BACA JUGA:Jadi Irup Upacara HUT ke-53 Korpri, Pj Gubernur Elen Setiadi Sampaikan 7 Pesan Presiden RI

BACA JUGA:Rekapitulasi PPK Sanga Desa Tuntas, Suara Sah Capai 17.865

"Hari ini kita perlu menghitung stok dan kebutuhan. Pastikan selalu untuk menghitung antara stok yang ada dan kebutuhan masyarakat, sehingga bisa diketahui berapa banyak pangan yang dibutuhkan. Penyebab inflasi yang terjadi di bulan Januari 2024 atau tren pada bulan Desember 2023 bisa menjadi acuan, sehingga kita bisa antisipasi jika terjadi kenaikan harga pangan", katanya.

Dimana berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, beras medium mengalami kenaikan harga, jenis beras premium berada pada harga Rp. 14.149/ kg dan HET Rp. 14.900/ kg.

“Sedangkan antisipasi kelangkaan minyak curah. Pemprov Sumsel akan  mengadakan gerakan pasar murah pada tanggal 4 Desember 2024 mendatang,” jelasnya.

Selain memastikan ketersediaan pangan, Elen juga memastikan kesediaan BBM dan kesiagaan listrik di Sumsel, di mana hingga saat ini kesediaan BBM dan listrik di Sumsel tergolong aman.

BACA JUGA:Kodim 0401/Muba Jalankan Program Dapur Masuk Sekolah

BACA JUGA:Umumkan Kenaikan Gaji, Ini Kadoh Terindah Untuk Guru

Begitu juga dengan antisipasi dampak  musim penghujan ini perlu diwaspadai mengingat  BMKG Sumsel mempredisikan puncak hujan di Sumsel diperkirakan akan terjadi selama bulan November, Desember dan Januari, dengan kemungkinan ada potensi banjir, yang dapat ditanggulangi dengan pembersihan drainase dan pompa air.

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto menjelaskan sampai bulan Oktober capaian inflasi year on year di Sumsel sebesar 1,09 %, di bawah angka nasional 1, 71 %.

Inflasi year to date sebesar 0,12%, sementara angka nasional 0,82%.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan