Nih Ada Kabar Baik dari Mendikdasmen untuk para Guru
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti sampaikan kabar baik untuk guru hoinorer maupun ASN PNS dan PPPK (Foto JPNN)--
JAKARTA, KORANHARIANMUBA.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan kabar gembira untuk para guru.
Tahun depan, akan ada 606 ribu lebih guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi.
"Dengan meningkatnya kesejahteraan para guru, diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Jumat 20 Desember 2024.
Dia menjelaskan peningkatan kesejahteraan guru PPPK, PNS, dan honorer yang didesain Kemendikdasmen ialah melalui sertifikasi.
BACA JUGA:Polres Muba Gelar Operasi Lilin Hingga 3 Januari 2025, Ini yang Dilakukan
BACA JUGA:Tidak Terlalu Berharap dari Andrew Andika
Sebab, kata dia, bukan meningkatkan gaji guru, karena Kemendikdasmen tidak punya kewenangan menaikkan gaji guru.
"Jadi, yang kami lakukan adalah meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi. Itu kami berikan kalau guru lulus pendidikan profesi guru (PPG), sehingga kesejahteraan guru meningkat baik ASN maupun non-ASN," terangnya.
Mengenai kuota PPG yang terbatas, ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti, nantinya akan dibuat bertahap. Sebab, Kabinet Merah Putih ini bukan hanya di Kementerian Pendikan Dasar dan Menengah saja.
Dia berharap semoga di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini semua guru sudah besertifikasi.
"Insyaallah semua guru ASN dan guru honorer atau non-ASN akan tersertifikasi secara bertahap, karena salah satu prioritas pemerintah ialah meningkatkan kesejahteraan guru," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi merupakan salah satu target pemerintah.
Sampai saat ini masih banyak guru honorer maupun ASN PNS dan PPPK yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menambah kuota pendidikan profesi guru (PPG). Selain itu, Kemendikdasmen terus memfasilitasi para gurunya untuk meningkatkan kompetensi. Begitu juga dengan guru belum berijazah S1 yang jumlahnya lebih dari 200 ribu orang. (*)