Marc Marquez Pergi, Honda Percayakan Masa Depan pada Aleix Espargaro

Pembalap MotoGP Aleix Espargaro.--

KORANHARIANMUBA.COM – Honda Racing Corporation (HRC) memulai langkah besar untuk bangkit di MotoGP dengan menunjuk Aleix Espargaro sebagai pembalap penguji utama mereka.

Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Honda setelah bertahun-tahun tertinggal dari kompetitor seperti Ducati, KTM, dan Aprilia. 

Namun, Pol Espargaro, adik dari Aleix dan mantan pembalap Honda, mengingatkan pabrikan Jepang ini untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu.

Musim depan, MotoGP 2025, Honda akan berstatus sebagai pabrikan konsesi, mendapatkan keuntungan berupa kebebasan melakukan pengujian sepanjang musim. 

BACA JUGA:Bali United Bungkam Persebaya Surabaya, Akhiri Tahun dengan Gemilang

BACA JUGA:Dukung Bakat Muda, Walikota Terpilih Prabumulih Melepas Atlet ke Lahat

Ini menjadi peluang emas bagi Honda untuk mengejar ketertinggalan mereka. Aleix Espargaro akan memimpin pengembangan prototipe RC213V dengan target menjadikan motor lebih kompetitif untuk semua pembalap, bukan hanya fokus pada satu nama besar.

“Bertahun-tahun Honda hanya bergantung pada Marc Marquez, tapi strategi itu justru menjadi bumerang,” ujar Pol Espargaro, mengacu pada kegagalan Honda menciptakan motor yang bersahabat untuk semua pembalap.

Menurut Pol, masalah utama Honda bukan pada kekurangan dana atau sumber daya manusia, melainkan pada buruknya organisasi dan pengujian.  

“Ini bukan soal uang atau SDM. Honda adalah salah satu pabrikan terkaya di MotoGP. Tapi bagaimana mereka mengorganisasi tim dan melakukan pengujian, itu yang menjadi masalah. Ducati sukses karena mereka membangun motor yang cocok untuk semua pembalap,” tegas Pol dalam wawancara dengan Crash.

Honda sempat mencoba pengujian dengan nama-nama besar seperti Casey Stoner dan Jorge Lorenzo. Namun, kedua mantan juara dunia itu juga tidak mampu mengubah nasib Honda. Kini, dengan masuknya Aleix, ada harapan bahwa pengalaman dan keahliannya bisa membawa perubahan besar.

 

Honda telah mencoba berbagai inovasi teknis, termasuk mengubah konfigurasi mesin dari screamer V-Twin menjadi big bang V-Twin untuk mengejar performa Ducati di trek lurus. Namun, perubahan tersebut justru membuat RC213V sulit dikendalikan, menyebabkan kecelakaan fatal yang menimpa Marc Marquez.  

 

Tag
Share