Honorer Antre dari Subuh Tetap Tak Dapat Nomor
Pengisian DRH NIP PPPK Tahap 1 sisa 18 hari, honorer sudah antre sebelum subuh (foto Instragram)--
JAKARTA, KORANHARIANMUBA.COM - Pengisian DRH NIP PPPK tahap 1 sementara berjalan. Sesuai jadwal Badan Kepegawaian Negara (BKN), pengisian daftar riwayat hidup (DRH) ini berlangsung hingga 31 Januari 2025.
Dilanjutkan usul penetapan NIP PPPK dimulai 1 sampai 28 Februari 2025. Pembina Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mengungkapkan pemberkasan NIP PPPK tahun ini lebih panjang antrenya.
Itu karena yang mengurus bukan hanya guru, tetapi tenaga kesehatan, dan teknis administrasi juga menjalani proses pemberkasan.
"Ini honorer yang pemberkasan banyak banget. Membeludak," kata Heti, Senin 13 Januari 2025.
BACA JUGA:Ciduk Warga Lampung dan Muara Enim, Hendak Transaksi Senjata Api Rakitan
Dia mengungkapkan, guru honorer paling khawatir karena waktu yang tersisa 18 hari saja. Sementara, pengumuman kelulusan PPPK guru tahap 1 baru dimulai 6 Januari 2024.
Heti mengatakan, membeludaknya peserta pemberkasan karena jadwalnya tidak diatur sesuai klaster.
"Biasanya kan PPPK guru jadwal pemberkasan NIP PPPK berbeda dengan PPPK teknis dan nakes. Tahun ini semuanya disatukan mulai 24 Desember 2024 sampai 31 Januari 2025," terangnya.
Saking membeludaknya honorer yang menjalani pemberkasan, banyak di antaranya sudah antre dari jam 3 pagi untuk mengambil nomor antrean.
Namun, sampai di lokasi sudah banyak honorer. Mereka harus antre untuk mengambil nomor antrean Para guru honorer bercerita datang ke Polres dari jam 3 dini hari untuk menulis nomor antrean saja (nama, nomor telepon, alamat email). Terus pulang, balik lagi jam 06.00 menunggu loket buka.
"Kalau rumahnya dekat Polres lebih mudah, tetapi kalau jauh mungkin menginap, biaya lagi," ujar Heti.
Untuk membuat SKCK saja, mereka harus ambil nomor antrean dari jam 03.00. Begitu juga untuk medical check up (MCU). Berangkat sebelum subuh, tetapi tidak kebagian nomor antrean.
"Membeludak ini. Di Banten saja gurunya 4 ribuan, Kabupaten Serang 204, belum teknis dan nakes. Ke mana pun semuanya antre," ujar Heti. Saat ini, tambahnya, para guru honorer berharap ada perpanjangan waktu pengisian DRH. (*)