Honorer Empat Lawang Demo Tolak Status PPPK Paruh Waktu, Tuntut Kepastian dari Pemerintah

Honorer melakukan demo tolak PPPK Paruh Waktu (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM – Puluhan tenaga honorer di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, menggelar aksi unjuk rasa pada Senin, 3 Februari 2025. Massa yang tergabung dalam Aliansi Honorer R2 dan R3 ini menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pengangkatan mereka sebagai PPPK Paruh Waktu serta menuntut kepastian status kerja mereka.  

Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.15 WIB ini mendapat pengamanan ketat dari Polres Empat Lawang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Peserta aksi terdiri dari tenaga guru, tenaga teknis, serta tenaga kesehatan yang selama ini bekerja sebagai honorer di berbagai instansi di Empat Lawang.  

Empat Tuntutan Honorer R2 dan R3 Empat Lawang:  

1. Menolak pengangkatan sebagai PPPK Paruh Waktu.  

BACA JUGA:Brakk! Dump Truk Adu Kambing dengan Fuso di Jalintim Tungkal Jaya Muba, Begini Kondisi Supir

BACA JUGA:Waduh!Petugas PLN Layangkan Surat Peringatan 6 OPD di Kabupaten Kayuagung, Segera Bayar Tunggakan

2. Menuntut pengangkatan seluruh honorer R2 dan R3 menjadi PPPK Penuh Waktu.  

3. Meminta kepastian realisasi pengangkatan honorer R2 dan R3 sebagai PPPK Penuh Waktu.  

4. Mendesak optimalisasi formasi dan anggaran untuk tenaga honorer R2 dan R3.  

Setelah menyampaikan orasi, perwakilan honorer diterima oleh Pj Sekda Kabupaten Empat Lawang, Yulius Sugiantara. Dalam pertemuan tersebut, Yulius meminta para honorer menyampaikan aspirasi dengan tertib dan mengedepankan dialog.  

"Bapak dan ibu sekalian, saya juga anak seorang guru. Saya paham betul bagaimana perjuangan seorang guru dan tenaga honorer lainnya. Mari kita cari solusi dengan kepala dingin, bukan dengan emosi," ujar Yulius di hadapan massa aksi.  

Pemerintah Kabupaten Empat Lawang berjanji akan menindaklanjuti aspirasi para honorer dengan mengkaji kebijakan serta berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait status dan kesejahteraan tenaga honorer di daerah tersebut.  

Meski belum mendapat kepastian penuh, para honorer berharap aksi ini menjadi titik awal bagi perubahan kebijakan yang lebih adil bagi mereka.(*)

Tag
Share