Warga Resah dengan Keberadaan Hewan Malata di Tengah Banjir

Ilustrasi hewan melata.--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, sejak beberapa hari terakhir, tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga menimbulkan keresahan di masyarakat. 

Pasalnya, di tengah banjir, warga menemukan hewan malata yang berkeliaran di permukiman warga.

Malata adalah hewan yang menyerupai biawak, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan berwarna hitam. 

Hewan ini biasanya hidup di daerah rawa-rawa atau hutan.

BACA JUGA:Cegah Gangguan Listrik, PLN Rayon Sekayu Lakukan Pemampasan Tanam Tumbuh

BACA JUGA:Hadir Harlah NU, PJ Bupati Apriyadi Serahkan 1 Unit Ambulance Kepada MWCNU Sungai Lilin  

Namun, karena banjir, hewan ini terpaksa keluar dari habitatnya dan berkeliaran di permukiman warga.

Keberadaan malata di tengah banjir menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang khawatir anak-anak mereka menjadi sasaran serangan hewan tersebut.

"Saya takut anak-anak saya digigit malata," kata Siti, seorang warga Desa Lumpatan I Kecamatan Sekayu. 

Warga lainnya, Herman, juga mengaku khawatir dengan keberadaan malata. Ia mengatakan, malata merupakan hewan yang agresif dan berbahaya. "Saya sudah melarang anak-anak saya bermain di luar rumah," kata Herman.

Menanggapi keresahan warga, Sat Pol PP dan Pemadam Bahaya Kebakaran, Kabupaten Muba, siap menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi malata. 

"Kami siap jika dibutuhkan melakukan evakuasi malata di beberapa titik yang ditemukan," katanya 

Erdian akan terus melakukan evakuasi malata hingga banjir surut. Ia juga mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan tidak mendekati malata. 

"Jika menemukan malata, warga bisa menghubungi Pemadam Bahaya Kebakaran,” tukasnya (*) 

Tag
Share