Retret Karakter "Laskar Pandu Satria" Tuai Apresiasi, Orang Tua Siswa: Anak Lebih Disiplin dan Termotivasi

Retret Pelajar oleh Pemprov Sumsel --
KORANHARIANMUBA.COM – Program Pendidikan Karakter bertajuk “Laskar Pandu Satria” yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menuai respons positif, khususnya dari para orang tua siswa.
Retret yang berlangsung di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Palembang, sejak Selasa 1 Juli 2025 dinilai membawa dampak nyata terhadap perilaku siswa yang mengikutinya.
Salah satu orang tua peserta, Basri, ayah dari Arya Pramana, siswa SMK Negeri 2 Palembang, mengungkapkan kebahagiaannya atas perubahan sikap anaknya sejak mengikuti kegiatan tersebut.
“Biasanya di masa libur anak saya bangun siang dan begadang malam hari. Tapi setelah ikut retret, dia malah bangun pagi dengan semangat. Ada perubahan yang jelas terlihat,” ujar Basri saat ditemui di lokasi kegiatan.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Lahap 36 Kios di Pasar Pulo Mas, Kerugian Capai Rp700 Juta
BACA JUGA:Curi Ponsel Tetangga Saat Tidur, Pria di Indralaya Ditangkap Polisi
Basri menyebutkan bahwa program ini memberikan lingkungan yang sangat positif, mulai dari fasilitas, kedisiplinan, hingga suasana yang mendukung pembentukan karakter.
“Tempatnya bagus, makannya teratur, pembinaannya positif. Seperti karantina, tapi versi mendidik dan membangun,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif Gubernur Sumsel H. Herman Deru, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari langkah strategis menyiapkan generasi muda yang berkarakter kuat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Ini bukan sekadar mengisi waktu liburan. Ini sarana untuk menempa kedisiplinan, memupuk semangat juang, dan membentuk karakter generasi Sumsel yang tangguh dan siap bersaing secara global,” tegas Herman Deru.
BACA JUGA:Satkamling Kelurahan Ngulak Binaan Polsek Sanga Desa, Kembali Jadi Juara 1 Tingkat Polda Sumsel
BACA JUGA:Truk Muatan Cat dan Tiner Terbakar Hebat di Jalintim Sungai Lilin
Sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumsel, Herman Deru juga memastikan bahwa seluruh proses pembinaan dilakukan secara edukatif dan kolaboratif, melibatkan TNI, Polri, serta instansi terkait.
Ia juga menjelaskan bahwa peserta program ini dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru Bimbingan Konseling dan orang tua, bukan karena kesalahan atau kenakalan.