Halaman Kantor Pendidikan Sungai Lilin Terendam, Akibat Gorong-gorong Mampet

KORANHARIANMUBA.COM,- Halaman Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan di Kelurahan Sungai Lilin Jaya, Kecamatan Sungai Lilin, mendadak berubah fungsi menjadi "kolam dadakan" setelah diguyur hujan deras pada Minggu malam (2/11/2025). 

Genangan air yang parah ini melumpuhkan area kantor dan tak kunjung surut hingga Senin (3/11) pagi, membuat warga cemas akan dampak lingkungan dan aktivitas perkantoran.

Bukan pemandangan baru, fenomena banjir lokal ini diduga kuat akibat masalah infrastruktur klasik yang tak pernah tuntas. Heri, salah satu warga sekitar, mengungkapkan kekecewaannya. 

“Gorong-gorongnya mampet, jadi air hujan tidak bisa mengalir. Akibatnya, air meluap dan menggenangi halaman kantor, tingginya lumayan,” ujar Heri saat ditemui pada Senin pagi. Kondisi ini diperburuk dengan tumpukan sampah.

BACA JUGA:Kesempatan Karir Menarik: Disnakertrans Muba dan PT. PKSS Buka Lowongan Field Collection

Warga lainnya, Ujang, menambahkan bahwa selain saluran air utama yang tersumbat, parit di sekeliling kantor juga dipenuhi berbagai jenis sampah. "Sudah sering begini, tiap kali hujan deras pasti air menggenang. Paritnya juga banyak sampah, jadi aliran air semakin parah terhambat," katanya. 

Kombinasi mampetnya gorong-gorong dan parit kotor menciptakan sumbatan total yang membuat air hujan tidak memiliki jalur pembuangan.

Warga Berharap Solusi Permanen, Bukan Sekadar Bersih-bersih

Genangan air yang berulang setiap kali hujan deras ini menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di kalangan masyarakat. Mereka menilai bahwa masalah ini sudah menjadi langganan dan memerlukan penanganan serius. 

Lingkungan perkantoran yang seharusnya bersih dan representatif kini justru menjadi cerminan buruk dari tata kelola saluran air yang minim.

BACA JUGA:PEPARPROV V Sumsel: Muba Sabet 23 Emas, Kokoh di Posisi Runner-up Klasemen!

Masyarakat Sungai Lilin berharap penuh agar Pemerintah Daerah dan dinas terkait segera mengambil langkah proaktif. Warga meminta tidak hanya sekadar pembersihan rutin, tetapi juga perbaikan menyeluruh dan permanen terhadap gorong-gorong serta sistem drainase di sekitar kantor UPTD Dinas Pendidikan.

Harapannya, kejadian "kolam dadakan" ini tidak akan terulang lagi, terutama di area publik sepenting kantor pendidikan.