Idap Penyakit Papilledema, Mantan Kiper Timnas Indonesia Ini Pensiun Dini, Begini Kondisinya Sekarang

Reporter: Boim |

Editor: Imran |

Senin , 04 Mar 2024 - 21:07

IDAP PENYAKIT, Mantan Kiper Timnas Indonesia ini Pensiun Dini Setelah Idap Penyakit Papilledema (Foto Ist).--

idap penyakit papilledema, mantan kiper timnas indonesia ini pensiun dini, begini kondisinya sekarang                             harianmuba.bacakoran.co - mantan kiper utama timnas sepakbola indonesia dan klub arema football club' (fc), kurnia meiga akhir-akhir ini kembali menjadi perbincangan hangat. 
hal tersebut lantaran, pemilik 20 caps kiper di timnas indonesia mengunggah sedang berjualan kerupuk emping pada salah satu akun tiktoknya @kurniameiga1. 
kurnia meiga atau nama panjangnya kurnia meiga hermansyah ini, memilih gantung sepatu di usianya yang tergolong masih mumpuni menjaga gawang indonesia agar tidak mudah dibobol lawan.
namun faktanya, akibat didera suatu penyakit yang terbilang langka hingga menyebabkan dirinya terpaksa pensiun dini di masa keemasannya sebagai kiper masa depan indonesia.
baca juga:tidak pandang bulu, marc marquez bersanding dengan adik alek marquez
baca juga:begini cara menjaga janin tetap sehat di bulan ramadan
adik kandung dari ahmad kurniawan, yang juga kiper terkenal dari klub sepakbola arema fc ini didiagnosa menderita penyakit papilledema pada tahun 2017 silam. 
lalu apa itu penyakit papilledema hingga menyebabkan kurnia meiga memilih mudur dari kancah persepakbolaan indonesia.
berikut penjelasan mengenai penyakit papilledema, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber informasi minggu 3 maret 2024.
papilledema adalah kondisi yang terjadi ketika tekanan intrakranial, atau tekanan di dalam tengkorak, meningkat.
baca juga:warga ngulak i ucapkan terima kasih, sudah dipasang lampu jalan led
hal ini menyebabkan bengkak pada disk optik atau papila di bagian belakang mata, kondisi ini dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. 
gejala dari penyakit papilledema
1. hilangnya penglihatan
peningkatan tekanan intrakranial dapat menyebabkan perubahan pada penglihatan, mulai dari penglihatan kabur hingga hilangnya penglihatan pada beberapa kasus.
2. sakit kepala yang parah
papilledema sering disertai dengan sakit kepala yang parah, terutama saat berdiri atau batuk.
3. mual dan muntah
gejala ini dapat muncul karena keterkaitan antara tekanan intrakranial dan sistem mual di otak.
4. edema disk optik
pemeriksaan mata dapat mengungkapkan pembengkakan pada disk optik, yang merupakan tanda utama dari papilledema.
papilledema memerlukan perhatian medis segera karena dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang signifikan.
diagnosis dini dan penanganan penyebab utama menjadi kunci dalam mengelola kondisi ini dan mencegah kemungkinan dampak serius pada penglihatan dan kesehatan otak.
berikut penyebab papilledema
1. penyebab neurolgis
beberapa penyakit neurologis, seperti ensefalitis atau meningitis, dapat menjadi pemicu papilledema.
papilledema memerlukan perhatian medis segera karena dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang signifikan.
diagnosis dini dan penanganan penyebab utama menjadi kunci dalam mengelola kondisi ini dan mencegah kemungkinan dampak serius pada penglihatan dan kesehatan otak.
2. tekanan intrakranial meningkat
papilledema sering terjadi ketika tekanan dalam tengkorak meningkat, yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi seperti tumor otak, pembengkakan otak, atau peningkatan cairan serebrospinal.
3. gangguan sistem sirkulasi
gangguan dalam sirkulasi cairan serebrospinal atau dalam sistem pembuluh darah di otak juga dapat menyebabkan papilledema.
pengobatan untuk papilledema akan diberikan sesuai penyebabnya. 
jika penyebab papilledema tidak diketahui dengan pasti, dokter mungkin akan menyarankan penyedotan sebagian cairan otak.
penyedotan cairan otak penderita papilledema yaitu, melalui tindakan pungsi lumbal dan memberikan obat-obatan untuk mengurangi pembengkakan pada saraf optik mata.
untuk papilledema yang disebabkan oleh tumor otak, dokter akan melakukan operasi pengangkatan tumor atau kemoterapi. kemudian, jika papilkwdema terjadi karena infeksi bakteri di otak, dokter akan memberikan antibiotik.
sementara itu, bila papilledema diakibatkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi, dokter akan meresepkan obat-obatan penurun tekanan darah, seperti diuretik, penghambat beta, atau penghambat ace.
oleh karena itu, jangan malas untuk terus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terlebih jika sudah mengalami gangguan penglihatan. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Harian Musi Banyuasin 05 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan