Truk Trailer Hantam 4 Mobil di Lampu Merah Demang Lebar Daun

PALEMBANG, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Sebuah kecelakaan beruntun melibatkan 5 mobil di Palembang terjadi diduga akibat salah satu mobil fuso trailer diduga mengalami rem blong.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Demang Lebar Daun, seberang Dunkin Donats atau persisnya di Simpang Lampu Merah, RSU Bunda Palembang, Selasa 16 April 2024 malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut 4 mobil rusak, dimana mobil Honda Brio nopol BG 1468 WD mengalami rusak yang paling parah setelah terdorong ke depan hingga kondisinya penyet.

Honda Brio menabrak mobil Toyota Agya nopol BG 1600 CH di depannya yang kemudian menabrak mobil truk BG 8865 TB.

BACA JUGA:Percepat Pencairan Intensif Guru dan BOSDA Kota Palembang

BACA JUGA:Diduga Terkena Penyakit Tenggorokan, Tiga Ekor Kerbau Mati Mendadak

Lalu truk tersebut menabrak truk nopol B 9217 KXV yang datang dari arah tujuan yang sama yakni dari Simpang flyover Polda Sumsel menuju Simpang Lampu Merah Angkatan 45.

Sejumlah pengendara menjadi korban dan mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke IGD RS Bunda.

Kejadian bermula mobil Honda Brio nopol BG 1468 WD yang dikemudikan oleh M Angga Oktariansyah (28) warga Desa Ujan Mas Kelurahan Dempo Utara, Pagaralam berada di Simpang Lampu Merah. 

Mobil Brio terdorong ke depan dan menabrak mobil LGCC Toyota Agya nopol BG 1600 CH yang dikemudikan oleh M Deddy Ariwibowo (30) warga Jalan A Rahman, Desa Sindur, Kelurahan Cambai Kota Prabumulih.

Akibat benturan keras, Deddy mengalami luka pendarahan di pergelangan tangan kanan dan luka di hidung.

Juga menabrak truk nopol B 9217 KXV yang disopiri oleh Nazmudin Priatna (33) warga Kampung Cilimus Kutanagara Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kasatlantas Polrestabes Palembang, Kompol Yenni Diarty SIK melalui Kanit Gakkum, Iptu Arham Sikakum SH membenarkan kecelakaan beruntun tersebut. 

"Korban yang mengalami luka-luka sebanyak dua orang langsung dilarikan ke RSUP M Hoesin. Sejumlah unit kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun tersebut mengalami rusak parah," terang Arham Sikakum, Rabu 17 April 2024. (*)