COVID-19 Belum Sepenuhnya Hilang, Kemenkes Minta Seluruh Masyarakat Tingkatkan PHBS
MAsyarakat diminta Patuhi Prokes pencegahan COVID-19 (Foto Ist).--
Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dihimpun ASEAN BioDiaspora Virtual Center per 19 Mei 2024, varian Covid-19 yang bersirkulasi di kawasan negara-negara ASEAN pada 2023-2024 didominasi oleh JN.1. Data Laporan Mingguan Nasional COVID-19 Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi, tren positivity rate mingguan di angka 0,65 persen dan nol kematian, tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Secara terpisah, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan COVID-19 subvarian JN.1 beserta turunannya KP.1 dan KP.2 memang tidak menimbulkan gejala yang lebih berat, tetapi memiliki kemampuan menembus perlindungan vaksinasi.
"Itu sudah semakin baik kemampuannya, lebih cepat, mudah menginfeksi. Apalagi, kalau belum divaksinasi bisa fatal, bahkan ketika menimpa orang komorbid atau orang lanjut usia atau, bahkan pada anak," katanya.
Dia mengatakan dampak dari Covid-19 saat ini bukan lagi bersifat akut, tetapi bisa menimbulkan dampak kronis yang berkepanjangan seperti komplikasi pada kelompok orang berisiko. (*)
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Kemenkes Tiba-tiba Bicara Potensi Peningkatan Kasus Covid-19",