AJANG PERGULATAN SANG PEMIMPIN DAN SANG PEMIMPI

TULISAN KITEK, Soeman.--

BACA JUGA:Wow, Ini Dia Rumah Mewah Milik Gembong Narkoba di Kota Palembang, Keseharian Jarang Bersosialisasi Tetangga

BACA JUGA:Bersama Pj Ketua TP PKK Triana Sandi Fahlepi, Puluhan Lansia Antusias Ikuti Senam Sehat Bugar

Penguasaan dalam hal pemahaman samapai kepada bagaimana implementasi mengenai tugas-wewenang dan sinkronisasi sistem-sistem diatas tentunya menjadi syarat utama para calon kandidat kepala Daerah. 

Tegasnya para calon kandidat kepala Daerah sebagai calon Pemimpin haruslah memiliki kompetenssi manajerial pemerintahan yang baik, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah dapat memenuhi harapan dan keininginan rakyat yang sejalan dengan amanah konstitusi dan menjalankannnya sesuai denga regullasi perundang-undangan yang berlaku.

Namun fakta di lapangan, salah satu efek domino pemilihan langsung adalah adanya aktifitas kampanye untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas yang berimbas pada beragamnya cara yang dilakaukan dalam berkampanye. 

Salah satu contoh seperti adanya janji-janji ataupun visi-misi yang dilakukan para calon kandidat  kepada rakyat sebagai konstituen, ataupun ototkritik kebijakan kepada kepala daerah definitif yang sedang menjabat, sehingga menimbulkan citra bahwa ide-ide kampanye para calon kandidat terkesan akan memiliki kebijakan-kebijakan lebih baik daripada kebijakan Kepala daerah sebelumnya. 

Namun faktanya saat calon kandidat telah menang dan menjabat sebagai kepala daerah kebijakan-kebijakan yang dilakukan tidak lebih baik dengan kebijakan-kebijakan pendahulunya bahkan terkadang rakyat dibuat bingung karena terdapat banyak kasus ganti pemimpin ganti pula kebijakan.

Maka dari itu yang perlu menjadi catatan penting dalam Pilkada serentak nanti, diharapkan rakyat sebagai konstituen mampu jeli dan cerdas dalam memilih para calon kandidat Kepala daerah. 

Tegasnya bisa mengenali (meskipun dalam kacamata subjektif) manakah calon kandidat yang memiliki karakter seorang pemimpin dalam arti yang memiliki kompetensi manajerial mumpuni bukan terlena dengan seorang pemimpi yang hanya mengandalkan janji-janji kampanye, penuh dengan retorika dan kemampuan berorasi. 

Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara serta hubungan internasional saat ini semakin kompleks dan heterogen, bangsa ini  membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berkarakter, cepat tanggap dalam menghadapi problematika kebangsaan yang begitu dinamis, bukan terpaku pada keluwesan orasi namun mengarah pada kecerdasan aksi dalam mengimplementasikan solusi. (*)

Tag
Share