Presiden Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN, Targetkan Pembangunan Rampung 4 Tahun
Suasana pelantikan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN.--
KORANHARIANMUBA.COM - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam upacara di Istana Negara, Jakarta.
Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 151/P Tahun 2024. Basuki, yang akrab disapa Pak Bas, diangkat untuk memimpin pembangunan IKN di Kalimantan Timur dan diharapkan dapat menyelesaikan proyek dalam kurun waktu empat tahun sesuai target Presiden Prabowo.
Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo memimpin pembacaan sumpah jabatan, dengan Basuki mengucap janji untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi etika jabatan.
Setelah itu, keduanya menandatangani berita acara pelantikan sebagai penanda dimulainya tugas besar yang menantang ini.
BACA JUGA:Tamara Tyasmara Terima dengan Berat Hati Vonis 20 Tahun bagi Pembunuh Anaknya
BACA JUGA:Gangguan SIPD Hambat Pencairan Gaji ASN di Banyuasin, Pemkab Upayakan Solusi
Presiden Prabowo yang baru dilantik langsung melakukan sejumlah pembenahan kabinet dan melantik menteri-menteri di Kabinet Merah Putih.
Para menteri juga telah mengikuti pembekalan di Akademi Militer, Magelang, di mana Prabowo menekankan pentingnya percepatan pembangunan IKN sebagai salah satu prioritas pemerintahan.
Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo untuk melanjutkan proyek IKN.
Presiden juga telah mengirimkan surat resmi kepada DPR untuk menunjuk Basuki sebagai Kepala Otorita IKN, dan Komisi II berharap Presiden segera menerbitkan peraturan presiden sebagai aturan turunan dari Undang-Undang IKN untuk mempercepat proses pemindahan ibu kota.
Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah menindaklanjuti sekitar 500 letter of intent (LoI) dari berbagai pengusaha dan investor swasta yang menyatakan minat berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
LoI tersebut tidak hanya dari investor, tetapi juga konsultan, kontraktor, dan pemasok, meskipun fokus utama tetap pada para investor yang siap mendanai proyek-proyek strategis di IKN.
“LoI itu kami petakan. Fokus kami tentu pada investor, tetapi kita akan terus mendorong komitmen dari pihak lain yang terlibat dalam rantai pembangunan ini,” ujar Basuki.
Basuki juga menjelaskan bahwa minat para investor sebagian besar tertuju pada wilayah di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang saat ini mencapai tahap pembangunan dengan progres signifikan. Menurut Basuki, batch pertama dari pembangunan IKN telah mencapai 94% rampung, batch kedua mencapai 60%, dan batch ketiga sekitar 40%.