Pemkab Muba Gelar Sosialisasi Peningkatan Peran serta Perempuan di Bidang Politik
Pengalungan Peserta--
SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muba, mengadakan Sosialisasi Peningkatan Peran serta Perempuan di Bidang Politik.
Penjabat Bupati Muba H Apriyadi Mahmud diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MHum membuka secara langsung acara tersebut di Hotel Gambo dan Residence Sekayu, kemarin Rabu (22/11/2023).
Pada kesempatan ini, Andi Busro mengatakan perempuan perlu diberdayakan dengan berbagai program pemberdayaan perempuan agar dapat memiliki akses dalam pembangunan.
"Artinya seorang perempuan harus diberi ruang untuk mengakomodir kebutuhan perempuan," ucapnya.
BACA JUGA:Inilah Desa Unik yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin
Lanjutnya, peran aktif perempuan secara mandiri ataupun yang terlibat dalam organisasi sosial, kemasyarakatan, keagamaan, politik dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan yang responsif gender.
"Perempuan memiliki banyak peran yang bisa dimainkan tak terkecuali perannya di dunia politik. Melalui sosialisasi ini tentunya juga diharapkan agar perempuan dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi perempuan di bidang politik menjelang pemilu tahun 2024," bebernya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Muba H Royland Aturi SE MSi menyampaikan, tujuan dari peran serta perempuan di bidang politik yaitu, untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsepsi gender, meningkatkan peran perempuan dalam perencanaan dan penganggaran responsif gender, penguatan komitmen, sinergi, dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan di kabupaten Muba.
"Semoga melalui kegiatan sosialisasi ini, dapat menambah wawasan dan meningkatkan kapasitas, menghadirkan kebajikan publik yang lebih efektif serta berkeadilan gender," tandasnya.
BACA JUGA:Jaksa Hadirkan Mantan Bupati OI
Berdasarkan data bahwa jumlah keterwakilan perempuan di Lemabaga Legislatif Kabupaten Musi Banyuasin belum respresentatif dan juga masih sedikitnya perermpuan yang terlibat dalam pengambilan kebijakan, hal ini berkorelasi dengan masih rendahnya peran perempaun dalam kehidupan sosial, ekonomi kesehatan, pendidikan, dan pendapatan yang rendah.