Sungai Musi Surut, Para Penambang Butiran Emas di Tanah Napal Muba Mulai Berdatangan, Penghasilan Bisa Jutaan

PENCARI Butiran Emas di Tanah Napal, Kelurahan Ngulak I Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba (Foto Ist).--

SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Surutnya air Sungai Musi hingga menampakkan dasarnya berupa tanah Napal. 

Ternyata, mengundang para Pencari Emas asal Kabupaten tetangga untuk mendulang rejeki. 

Mereka yang berprofesi sebagai pencari logam mulia ini, sudah satu minggu terakhir menjalankan aktivitasnya mencari Serbuk Emas dan Patahan Perhiasan di tanah Napal tepatnya di Kelurahan Ngulak 1 Kecamatan Sanga Desa.

Ujang (37) salah satu pencari emas, asal Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas menuturkan bahwa, lokasi tanah Napal di Kelurahan Ngulak 1 ini sudah menjadi lokasi favoritnya sejak 3 tahun terakhir untuk mencari emas saat air sungai surut.

BACA JUGA:Mohon Doanya, Gregoria Mariska Peluru Terakhir Agar Memori 2012 tak Terulang

BACA JUGA:Laskar Wong Kito, Resmi Menujuk Jefri Sastra Pelatih Kepala Baru, Siap Kembalikan Sriwijaya FC ke Puncak Liga

“Sudah beberapa kali kesini, sejak 3 tahun belakangan. Memang lokasi disini tanahnya cukup banyak mengandung serbuk emas. Bahkan kalau siang hari bisa telihat kasat mata, dibawah sinar matahari,” tuturnya Kamis 1 Agustus 2024.

Menurut Ujang ia bersama satu orang rekannya biasa mencari serbuk emas dan patahan perhiasan berupa emas maupun perak dengan cara menyelam secara manual. Selain menyelam mereka juga mencari emas dengan cara menyisir tanah napal. 

“Kalau lazimnya itu carinya dengan cara menyelam. Bagi kami yang sudah bertahun-tahun menjalani profesi seperti ini, bisa membedakan antara pasir biasa dan pasir emas. Kalau pasirnya ada di tanah napal biasanya kami ambil dengan alat khusus berupa bamboo kecil yang ujungnya dibuat runcing.” jelas Ujang.

Menurutnya dari hasil mencari emas ini dirinya bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 3 Juta perbulan.

BACA JUGA:Duh, Jelang Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Dibuat Galau, Adanya Wacana CAT

BACA JUGA:Cegah Stunting di Masa Depan, Ini yang Dilakukan DWP Sumsel  

“Sebenarnya ini pekerjaan sampingan saja, karena ini musim-musiman, baru bisa bekerja jika air sedang surut. Untuk penghasilan itu mujur-mujuran, jika beruntung bisa dapat banyak, namun rata-rata biasanya sekitar Rp 3 Juta perbulan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, nantinya hasil yang didapat akan dilebur dan dijual ke pengrajin emas, dengan harga yang cukup lumayan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan