KORANHARIANMUBA.COM – Warga Desa Pagutan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, dikejutkan dengan peristiwa penggerebekan seorang pria bernama Habib Nizar yang kedapatan tengah berada di rumah seorang wanita bersuami bernama Asri Mega Agustriyan pada Sabtu dini hari 27 Oktober 2024.
Kejadian ini bermula dari kecurigaan warga yang melihat Habib Nizar beberapa kali mengunjungi rumah wanita tersebut di tengah malam. Warga yang sudah lama mencurigai kunjungan ini akhirnya melakukan pengintaian.
Tepat pada pukul 03.30 WIB, warga beramai-ramai mendatangi rumah itu dan mendapati Habib Nizar di dalam rumah bersama Asri, yang akrab dipanggil Mbak Mega.
Momen penggerebekan itu terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita mengenakan mukena keluar dari sebuah kamar, sementara seorang pria yang diduga adalah Habib Nizar tampak berada di dalam rumah.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar FGD Evaluasi Pengangguran, Bahas Solusi dan Tantangan
BACA JUGA:Sumsel Jadi Tuan Rumah Rakornas BPSDM 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis SDM Kompeten
Video ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame pada 31 Oktober 2024 dan langsung ramai diperbincangkan publik.
Demi meredakan suasana, Kepala Desa dan aparat kepolisian setempat langsung melakukan mediasi di Kantor Desa Dlimas. Dalam pertemuan tersebut, Habib Nizar dan Mbak Mega mengakui kesalahan mereka dan menyampaikan permintaan maaf kepada warga. Kasus ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, meskipun telah berakhir secara damai, kasus ini telah menimbulkan kehebohan di masyarakat, terutama di media sosial. Netizen menyampaikan berbagai tanggapan negatif terhadap tindakan yang dilakukan Habib Nizar. Banyak yang mengkritik sikapnya dan mempertanyakan makna gelar habib yang disandangnya.
Komentar netizen di media sosial pun cukup pedas. “Yakin pegang gelar habib kalau gini kelakuannya,” tulis salah satu warganet. Sementara yang lain menambahkan, “Nama habib jadi tercoreng gara-gara kelakuan begini.”
Meski kasus telah diselesaikan, kejadian ini meninggalkan catatan penting bagi masyarakat terkait pentingnya menjaga kepercayaan publik dan perilaku yang sesuai dengan norma sosial.(*)