Bendungan Tiga Dihaji nantinya juga diharapkan dapat meningkatkan indeks tanam dari yang sebelumnya berada di angka 1,78 menjadi antara 2,8 hingga 3,8, sehingga produktivitas lahan pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Untuk mencapai target ini, Menteri Dody berencana berkoordinasi dengan Menteri Pertanian agar sinergi antara sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan optimal.
BACA JUGA:Hujan Deras Pohon Besar di Sekayu Tumbang, Arus Lalin Dialihkan
BACA JUGA:Warga Keluhkan Debu Akibat Proyek Perbaikan Jalan Sungai Lilin-Keluang
“Semua ini akan dikoordinasikan dengan Menteri Pertanian dan pihak teknis terkait. Kami berharap bendungan ini tidak hanya menguntungkan bagi irigasi, tetapi juga dapat mendukung program swasembada pangan nasional,” imbuhnya.
Selain Bendungan Tiga Dihaji, Menteri PU juga meninjau proyek renovasi Stadion Bumi Sriwijaya di Kota Palembang.
Stadion yang dibangun pada tahun 1972 ini kini tengah dalam tahap rehabilitasi dan renovasi dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp64,19 miliar.
Proyek renovasi ini diperkirakan akan rampung pada akhir November 2024, dengan progres pengerjaan saat ini telah mencapai 78%.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody menekankan pentingnya pengerjaan yang cermat, mulai dari tahap desain hingga pelaksanaan konstruksi.
Ia mengingatkan agar aspek keamanan stadion, terutama akses keluar masuk bagi penonton dan pintu darurat, diperhatikan dengan serius untuk menghindari risiko kecelakaan.
Ia juga berharap setelah proses renovasi selesai, stadion ini bisa dirawat dengan baik dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung pembinaan atlet di Sumatera Selatan.
“Tolong diperhatikan pintu keluar dan masuk, akses penonton harus lebar, termasuk adanya pintu emergency untuk memudahkan evakuasi jika diperlukan. Setelah selesai, penting untuk memastikan stadion ini terawat sehingga manfaatnya bisa berkelanjutan,” kata Menteri Dody.
Renovasi ini bertujuan untuk meningkatkan status Stadion Bumi Sriwijaya dari lapangan latihan menjadi lapangan pertandingan, sehingga dapat digunakan sebagai arena kompetisi berskala nasional maupun internasional.
Selain Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Stadion Bumi Sriwijaya akan menjadi stadion kedua di Sumatera Selatan yang memenuhi standar FIFA.
Infrastruktur yang direnovasi meliputi lapangan utama, pemasangan kursi single seat bagi penonton, sistem pencahayaan, serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk sarana untuk penyandang disabilitas
Ika Sri Rejeki, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Selatan, menjelaskan bahwa perbaikan stadion ini merupakan upaya mendukung transformasi sepak bola di Sumatera Selatan dengan menyediakan fasilitas olahraga berstandar internasional.