"Kami apresiasi Kota Pagaralam yang telah melakukan penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan inflasi. Ini harus kita pertahankan dan perlu kita tingkatkan," tutupnya.
BACA JUGA:Mandi ‘Orek’ Bocah 8 Tahun Tenggelam, Akhirnya Minggu Pagi Ditemukan
BACA JUGA:Manfaatkan CSR Minimalisir Dana APBD, Muba Siap Hadapi Porprov 2025
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam Lusapta Yudha Kurnia mengatakan pembangunan Kota Pagar Alam sangat berkonsentrasi pada penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, inflasi dan peningkatan perekonomian.
“Capaian tersebut tidak terlepas dari dorongan Pemprov Sumsel serta instansi lainnya seperti BSB dengan menyalurkan CSR-nya, bahkan kedepan dirinya juga akan berfokus pada peningkatan perekonomian.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan BSB serta Pemprov Sumsel yang telah menyalurkan berbagai bantuan dari tahun 2018 sampai 2023," katanya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama BSB Achmad Syamsudin mengatakan kegiatan ini dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera serta menindaklanjuti program percepatan penurunan stunting. Dia menyebut persentase realisasi penyaluran CSR ke Kota Pagar Alam sebesar 97,11% dari total anggaran Rp 546.412.810,-.
"Bank Sumsel Babel memberikan CSR kepada Pemerintah Kota Pagar Alam berupa pemberian makanan tambahan kepada Ibu hamil, Ibu nifas, Baduta/Balita risiko stunting kepada 99 orang yang dilakukan selama lima bulan ke depan," pungkasnya.
Pada kesempatan itu Pj Gubernur Agus Fatoni dan Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni memberikan bantuan berupa makanan tambahan bayi dibawah lima tahun, ibu hamil dan pasca persalinan dilanjutkan dengan penyerahan CSR berupa pembangunan gapura dan bibit cabai dan bawang merah kepada kelompok tani.(*)