KORANHARIANMUBA.COM- Hujan yang turun hampir setiap hari di Kecamatan Sanga Desa membawa dampak pada peningkatan kebutuhan warga terhadap peralatan pelindung hujan, seperti payung dan jas hujan. Kondisi ini berdampak langsung pada penjualan barang-barang tersebut di berbagai toko dan minimarket.
Pantauan langsung di Minimarket Agung (MM Agung) di Kelurahan Ngulak menunjukkan adanya lonjakan penjualan payung dan jas hujan hingga dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Setiap harinya, sekitar 3-6 payung dan jas hujan terjual, bahkan bisa mencapai 10 buah saat cuaca sedang buruk.
"Ya, stok payung tinggal sedikit. Penjualan payung memang meningkat minggu ini, setiap hari minimal 3 hingga 6 buah payung atau jas hujan terjual, dan kalau ramai bisa sampai 10 buah," ungkap Resi (20), pramuniaga MM Agung Ngulak, 4 November 2024.
Menurut Resi, jas hujan banyak dibeli oleh pengendara motor yang kebetulan mampir untuk berteduh ketika hujan turun tiba-tiba.
BACA JUGA:PENDIDIKAN ANAK TANGGUNG JAWAB SIAPA?
BACA JUGA:Anak Durhaka, Tega Habisi Ayah Kandung dan Lukai Ibu. Ini Penyebabnya
"Kebanyakan yang beli jas hujan itu pengendara motor yang terjebak hujan. Mereka berteduh di teras toko, dan sebagian besar membeli jas hujan untuk melanjutkan perjalanan," jelasnya.
Terkait harga, Resi menjelaskan bahwa payung dijual mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 65 ribu, tergantung ukurannya, sementara jas hujan dibanderol mulai Rp 10 ribu untuk jenis sekali pakai, dan Rp 30 ribu untuk jas hujan biasa.
Yuni (30), salah satu pembeli di MM Agung, menyebutkan bahwa musim hujan saat ini membuatnya harus membeli payung baru.
"Payung di rumah saya sudah rusak, jadi terpaksa beli yang baru. Memang saat musim hujan seperti ini butuh sekali payung," tuturnya.
Peningkatan penjualan payung dan jas hujan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kecamatan Sanga Desa semakin sadar akan pentingnya persiapan menghadapi cuaca yang tidak menentu.