Pada saat kelompok orang B menjawab “saya orang miskin, saya orang miskin” sambil maju berjalan dengan berpegangan tangan, kelompok A akan mundur juga dengan saling berpegangan. Perhatikan gambar.
BACA JUGA:Petani di Musi Rawas Ditemukan Meninggal di Kebun, Keluarga Tolak Otopsi
BACA JUGA:Proses Naturalisasi Tiga Pemain Timnas Disetujui DPR, Tinggal Selangkah Lagi Resmi
Berikutnya kelompok A akan maju dan menyanyian syair “saya minta anak, saya minta anak”, sementara kelompok B mundur. Kembali kelompok B maju dan menyanyikan syair “namanya siapa?, namanya siapa?”, dan kelompok A mundur.
Selanjutnya kelompok A maju lagi menyanyikan syair lagu “namanya si …”, lalu dijawab “si … lekas datang, si … lekas datang” sambil mengantarkan anggotanya yang namanya disebut tadi.
Pengembangan lagu permainan Orang Kaya Orang Miskin tidak diperlukan karena permainan ini sudah berkembang kekinian permainan anak betawi dari permainan Baris Tempe-Tempe.
Itulah lima permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang. Meski demikian saat ini pemerintah sudah melestarikan permainan tersebut dan memasukkan sebagai warisan budaya, dan telah dimasukkan dalam Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).(*)