HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Pembalap asal Italia itu mampu merebut dua gelar Juara Dunia secara beruntun, masing-masing pada MotoGP 2022 dan MotoGP 2023.
Meski Bagnaia menunjukkan prestasi gemilang, Ducati terkesan enggan memberikan kontrak jangka panjang.
CEO Ducati Claudio Domenicalli menolak gagasan kontrak jangka panjang kepada pembalap mana pun.
Menurutnya, kontrak jangka panjang akan menurunkan daya saing pembalap.
BACA JUGA:Keren! Andi Wijaya Busroh Raih Anugerah Lintas Politika Award tahun 2023
BACA JUGA:Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Lakukan Sidak Pasar
"Tidak akan baik dan adil untuk perusahaan serta pembalap dengan memberikan kontrak jangka panjang," ucap Claudio dilansir Motosan.
"Ini (MotoGP, red) merupakan olahraga kompetitif, di mana setiap orang, setiap tim, termasuk Ducati harus tetap berada di bawah tekanan, dan sebuah kontrak jangka panjang tak bagus untuk siapa pun," sambung pria asal Italia itu.
Francesco Bagnaia sendiri sudah menjadi bagian Ducati sejak 2019 lalu.
Pembalap berusia 26 tahun itu sempat berada di tim satelit, yakni Ducati Pramac sebelum promosi ke tim pabrikan, Ducati Lenovo pada 2021.
BACA JUGA:Hasil Seleksi Guru PPPK 2023 Belum Diumumkan, Ini Kata BKPSDM Ogan Ilir
BACA JUGA:PJ Bupati Apriyadi Dinilai Banyak Bawa Perubahan, Dinobatkan Kepala Daerah Inovatif tahun 2023
Bagnaia menandai debutnya bersama Ducati Lenovo dengan fantastis, yaitu finis runner up di belakang Jorge Quartararo selaku kampiun MotoGP 2021.
Setelah itu, Bagnaia merajai MotoGP pada edisi 2022 dan 2023.(*)
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Ducati Enggan Beri Kontrak Jangka Panjang kepada Francesco Bagnaia, Kenapa?",