Ragam Makanan Tradisional Musi Banyuasin, Cita Rasa Kearifan Lokal yang Menggugah Selera

Jumat 20 Dec 2024 - 20:41 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

Beras ketan yang sudah dicuci bersih dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dilapisi daun pisang. Kemudian ditambahkan santan kelapa sebelum bambu tersebut dibakar hingga matang.

Lemang dikenal dengan rasa gurih yang lezat, terutama saat disajikan hangat. Makanan ini menjadi hidangan yang sangat populer saat bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan perayaan adat tertentu. 

Di Kecamatan Sanga Desa, tradisi "Ahai Melemang" atau hari memasak lemang menjelang Lebaran adalah momen yang dinantikan setiap tahun. 

3. Kue Delapan Jam

Seperti namanya, Kue Delapan Jam membutuhkan waktu 8 jam untuk dimasak. Makanan khas ini merupakan kue basah yang sangat istimewa di Musi Banyuasin, terutama saat hari raya.

 

Kue ini dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti telur, susu kental manis, dan gula pasir, yang kemudian dikukus selama 8 jam hingga matang sempurna.

 

Rasanya manis, lembut, dan sangat kaya dengan rasa telur serta susu yang dominan. Dengan tekstur yang halus dan padat, satu gigitan Kue Delapan Jam akan membuat siapa saja ketagihan.

Tak heran jika kue ini selalu hadir di meja jamuan warga Musi Banyuasin setiap Lebaran.

BACA JUGA:Tim Reskrim Polsek Sanga Desa Ringkus Pelaku Penggelapan Motor

BACA JUGA:Jung Kwan Jang Red Sparks Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Pink Spiders di V-League

4. Kue Bangkit

Kue Bangkit, atau dalam dialek lokal disebut Kue Bangket, adalah salah satu kue kering yang selalu menghiasi toples warga Musi Banyuasin saat Lebaran.

Terbuat dari sagu, santan kelapa, dan gula pasir, kue ini memiliki ciri khas yaitu "bangkit" atau mengembang menjadi dua kali lipat saat dipanggang.

Kue Bangkit memiliki rasa manis dan gurih dengan sensasi lumer di mulut. Kue ini menjadi favorit karena teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam, dan biasanya disajikan bersama teh atau kopi saat bersantai dengan keluarga.

Kategori :